Lemhannas Ajak Negara-negara Dunia Jaga Stabilitas Keamanan Indo-Pasifik
Rabu, 25 September 2024 - 14:28 WIB
Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, meliputi globalisasi, pertumbuhan ekonomi, ketergantungan negara-negara satu sama lain, persaingan untuk mendapatkan sumber daya yang terbatas, ancaman yang muncul, meningkatnya kekhawatiran tentang perubahan iklim, dan kemajuan teknologi maritim. Meningkatnya kerentanan dan fragmentasi dalam bidang kemaritiman turut mengancam aksebilitasnya.
”Indo-Pasifik telah muncul sebagai titik fokus ketegangan geopolitik di antara negara-negara besar. Terlihat jelas perlombaan senjata antarnegara dan pembentukan aliansi dengan teknologi militer yang sedang berkembang pesat,” ucapnya.
Hal ini terjadi bersamaan dengan perubahan sifat ancaman keamanan maritim yang berpotensi meningkatkan risiko di ranah maritim serta membahayakan perdamaian dan stabilitas. Tantangan kontemporer keamanan maritim saat ini mencakup berbagai sektor yang lebih luas, daripada hanya sekadar studi strategis tradisional atau perspektif hukum.
”Dengan mengidentifikasi tantangan katahanan maritim yang sedang berlangsung dan akan datang, diharapkan para pemangku kepentingan dapat bersama-sama merumuskan strategi dalam menghadapi tantangan maritim yang kompleks di kawasan Indo-Pasifik,” katanya.
Melalui kegiatan ini, kata dia, diharapkan juga para pembicara dan peserta dapat turut memanfaatkan jejaring serta mendorong kolaborasi antarnegara guna menghadapi tantangan geopolitik dan ketahanan maritim di kawasan Indo-Pasifik. Selain itu, hasil dari diskusi ini juga diharapkan dapat berdampak pada ketahanan nasional dan regional di kawasan Indo-Pasifik.
Hadir dalam acara tersebut, Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Nugraha Mansury, para pejabat negara, pakar serta pemerhati geopolitik dunia, antara lain Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan, Wamenhan Letnan Jenderal TNI (Purn.) Muhammad Herindra, Wakil Ketua Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksdya TNI (Purn) Amarulla Octavian. Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Erwin S. Aldedharma.
Selain itu, Staf Khusus Bidang Ekonomi dan Investasi Transportasi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Wihana Kirana Jaya, Charge d’Affaires of the European Union Delegation to Indonesia Stéphane Mechati, Secretary-General of the Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Kao Kim Hourn. Deputy Commander-in-Chief of the Russian Navy Vice Admiral Vladimir Vorobyov
”Indo-Pasifik telah muncul sebagai titik fokus ketegangan geopolitik di antara negara-negara besar. Terlihat jelas perlombaan senjata antarnegara dan pembentukan aliansi dengan teknologi militer yang sedang berkembang pesat,” ucapnya.
Hal ini terjadi bersamaan dengan perubahan sifat ancaman keamanan maritim yang berpotensi meningkatkan risiko di ranah maritim serta membahayakan perdamaian dan stabilitas. Tantangan kontemporer keamanan maritim saat ini mencakup berbagai sektor yang lebih luas, daripada hanya sekadar studi strategis tradisional atau perspektif hukum.
”Dengan mengidentifikasi tantangan katahanan maritim yang sedang berlangsung dan akan datang, diharapkan para pemangku kepentingan dapat bersama-sama merumuskan strategi dalam menghadapi tantangan maritim yang kompleks di kawasan Indo-Pasifik,” katanya.
Melalui kegiatan ini, kata dia, diharapkan juga para pembicara dan peserta dapat turut memanfaatkan jejaring serta mendorong kolaborasi antarnegara guna menghadapi tantangan geopolitik dan ketahanan maritim di kawasan Indo-Pasifik. Selain itu, hasil dari diskusi ini juga diharapkan dapat berdampak pada ketahanan nasional dan regional di kawasan Indo-Pasifik.
Hadir dalam acara tersebut, Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Nugraha Mansury, para pejabat negara, pakar serta pemerhati geopolitik dunia, antara lain Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan, Wamenhan Letnan Jenderal TNI (Purn.) Muhammad Herindra, Wakil Ketua Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksdya TNI (Purn) Amarulla Octavian. Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Erwin S. Aldedharma.
Selain itu, Staf Khusus Bidang Ekonomi dan Investasi Transportasi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Wihana Kirana Jaya, Charge d’Affaires of the European Union Delegation to Indonesia Stéphane Mechati, Secretary-General of the Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Kao Kim Hourn. Deputy Commander-in-Chief of the Russian Navy Vice Admiral Vladimir Vorobyov
(cip)
tulis komentar anda