Media Televisi Diminta Perbanyak Show Jurnalisme
Jum'at, 13 September 2024 - 20:56 WIB
Selain Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, hadir dalam acara tersebut Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, dan pemimpin redaksi dari sejumlah stasiun televisi serta perwakilan pengurus IJTI dari seluruh provinsi.
Ketua Umum IJTI Herik Kurniawan mengatakan, teknologi kecerdasan buatan bisa memberi manfaat dan juga bisa menjadi ancaman. “Bisa memudahkan juga bisa mengancam, dan jurnalis televisi harus bisa mengantisipasi ancaman tersebut,” katanya.
Salah satu cara mengantisipasinya dengan menggelar Konsolidasi Nasional. “Kita akan menyerap banyak ilmu dari narasumber yang kita hadirkan untuk menambah pengetahuan tentang teknologi AI,” ucapnya.
Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu mengapresiasi tema yang dipilih IJTI dalam kegiatan Konsolidasi Nasional. “Teknologi buatan sudah banyak yang digunakan untuk memanipulasi informasi,” katanya.
Tema tersebut menunjukkan IJTI sudah semakin maju menyikapi perkembangan zaman. “Usia 26 tahun semakin mengukuhkan partisipasinya dalam mewujudkan kemerdakaan pers,” ujarnya.
Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) merupakan organisasi bagi jurnalis televisi yang didirikan 9 Agustus 1998. IJTI lahir pada era reformasi, yang diinisiasi sejumlah jurnalis televisi dari berbagai stasiun televisi. Kongres pertama digelar di Hotel Peninsula, yang saat ini menjadi tempat diselenggarakannya Konsolidasi Nasional 26 tahun IJTI.
Ketua Umum IJTI Herik Kurniawan mengatakan, teknologi kecerdasan buatan bisa memberi manfaat dan juga bisa menjadi ancaman. “Bisa memudahkan juga bisa mengancam, dan jurnalis televisi harus bisa mengantisipasi ancaman tersebut,” katanya.
Salah satu cara mengantisipasinya dengan menggelar Konsolidasi Nasional. “Kita akan menyerap banyak ilmu dari narasumber yang kita hadirkan untuk menambah pengetahuan tentang teknologi AI,” ucapnya.
Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu mengapresiasi tema yang dipilih IJTI dalam kegiatan Konsolidasi Nasional. “Teknologi buatan sudah banyak yang digunakan untuk memanipulasi informasi,” katanya.
Tema tersebut menunjukkan IJTI sudah semakin maju menyikapi perkembangan zaman. “Usia 26 tahun semakin mengukuhkan partisipasinya dalam mewujudkan kemerdakaan pers,” ujarnya.
Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) merupakan organisasi bagi jurnalis televisi yang didirikan 9 Agustus 1998. IJTI lahir pada era reformasi, yang diinisiasi sejumlah jurnalis televisi dari berbagai stasiun televisi. Kongres pertama digelar di Hotel Peninsula, yang saat ini menjadi tempat diselenggarakannya Konsolidasi Nasional 26 tahun IJTI.
(jon)
tulis komentar anda