MUI Sebut Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia Momentum Bangun Perdamaian Dunia
Selasa, 03 September 2024 - 14:18 WIB
Dalam pertemuan pemimpin,tokoh, ulama sedunia di Bogor beberapa tahun yang silam, disepakati prinsip-prinsip yang terkandung dalam ide besar Wasatiyatul Islam sangatlah dibutuhkan oleh masyarakat internasional yang sedang menghadapi krisis multidimensi.
"Ditegaskan bahwa Indonesia menjadi pusat Wasatiyatul Islam global untuk dunia yang lebih adil dan sejahtera. Saya berkeyakinan Paus sejalan dengan prinsip Wasathiyatul Islam yang adalah satu prinsipnya toleransi antarumat beragama," tuturnya.
Dia berharap kehadiran Paus ini menjadi momentum penting antara lain untuk membahas penyelesaian konflik yang terjadi di berbagai wilayah terutama Rusia-Ukraina dan Palestina-Israel serta menciptakan perdamaian. Menurutnya, berbagai langkah politik dan diplomasi untuk menghentikan genosida Israel atas Palestina sudah dilakukan antara lain dengan melakukan genjatan senjata secara permanen.
"Akan tetapi langkah ini masih jauh dari harapan karena Israel tetap melancarkan serangan. Karena itu, diperlukan cara lain antara lain dengan melibatkan tokoh-tokoh lintas agama dalam proses penghentian peperangan (peace making), menciptakan perdamaian (peace building) dan memperkokoh aksi dan solidaritas kemanusiaan (human fraternity)," pungkasnya.
"Ditegaskan bahwa Indonesia menjadi pusat Wasatiyatul Islam global untuk dunia yang lebih adil dan sejahtera. Saya berkeyakinan Paus sejalan dengan prinsip Wasathiyatul Islam yang adalah satu prinsipnya toleransi antarumat beragama," tuturnya.
Dia berharap kehadiran Paus ini menjadi momentum penting antara lain untuk membahas penyelesaian konflik yang terjadi di berbagai wilayah terutama Rusia-Ukraina dan Palestina-Israel serta menciptakan perdamaian. Menurutnya, berbagai langkah politik dan diplomasi untuk menghentikan genosida Israel atas Palestina sudah dilakukan antara lain dengan melakukan genjatan senjata secara permanen.
"Akan tetapi langkah ini masih jauh dari harapan karena Israel tetap melancarkan serangan. Karena itu, diperlukan cara lain antara lain dengan melibatkan tokoh-tokoh lintas agama dalam proses penghentian peperangan (peace making), menciptakan perdamaian (peace building) dan memperkokoh aksi dan solidaritas kemanusiaan (human fraternity)," pungkasnya.
(cip)
tulis komentar anda