Inovatif, MTQ XXX Kaltim Akan Digelar Serba Digital
Senin, 02 September 2024 - 17:31 WIB
JAKARTA - Musabaqoh Tilawatil Qur'an ( MTQ ) 2024 yang akan digelar di Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) mencatatkan sejarah dengan menerapkan teknologi digital dari mulai pendaftaran, penyelenggaraan, penjurian, hingga publikasi. Terdapat tiga inovasi digital yang digunakan, yakni E-MTQ, E-Scoring, dan E-Maqro (Bank Soal).
MTQ XXX diikuti sebanyak 1.998 peserta yang terdiri terdiri dari 1.567 peserta inti dan 431 cadangan. Peserta ini berasal dari 2.377 pendaftar yang didaftarkan oleh masing-masing pemprov di E-MTQ.
"Penyelenggaraan MTQ XXX ini kita ikhtiarkan, kita upayakan penyelenggaraan serba digital, mulai pendaftaran hingga pengumumannya. Ini harapan transformasi digital di Kemenag, sudah sesuai dengan roadmap, peta jalan yang sudah dibuat Kemenag," kata Staf Khusus Menteri Agama (Stafsus Menag) Bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo dalam konferensi pers terkait persiapan penyelenggaraan MTQ Nasional XXX di Kantor Kemenag, Jakarta, Senin (2/9/2024).
MTQ XXX tingkat nasional tahun 2024 akan diselenggarakan pada 6-16 September 2024. Pembukaan MTQ rencananya dilakukan oleh Presiden Jokowi bersama Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.
Wibowo menjelaskan, transformasi digital sudah dilakukan di seluruh satuan kerja Kemenag untuk membantu mengotimalkan semua layanan, baik layanan keagamaan maupun pendidikan. Menurut Wibowo, terdapat beberapa manfaat dan tujuan penyelenggaraan MTQ serba digital. Pertama, meningkatkan kualitas penyelenggaraan jauh lebih efisien, transparan, akuntabel, dan lebih profesional.
Kedua, meminimalisir proses transfer peserta antarprovinsi. Sebab, dengan sistem digital ini Kemenag bekerjasama dengan Ditjen Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Kerja sama ini untuk memastikan bahwa peserta yang terdaftar benar-benar berasal dari daerah tersebut.
"Serba digital semakin memudahkan dalam verifikasi dan validasi dokumen.Hal ini juga untuk memastikan fairness, prinsip keadilan dari lomba," tegas Wibowo.
Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag Ahmad Zayadi menjelaskan, aplikasi E-MTQ ini digunakan untuk proses pendaftaran dan verifikasi peserta. Dengan sistem tersebut, Kemenag ingin memastikan data peserta terverifikasi secara akurat dan valid.
Kemudian aplikasi, E-Scoring. Dengan aplikasi ini peserta dan masyarakat umum bisa langsung melihat skor yang diperoleh secara real time. Karena begitu peserta sesali mengikuti lomba, skor yang diperoleh otomatis terinput.
MTQ XXX diikuti sebanyak 1.998 peserta yang terdiri terdiri dari 1.567 peserta inti dan 431 cadangan. Peserta ini berasal dari 2.377 pendaftar yang didaftarkan oleh masing-masing pemprov di E-MTQ.
"Penyelenggaraan MTQ XXX ini kita ikhtiarkan, kita upayakan penyelenggaraan serba digital, mulai pendaftaran hingga pengumumannya. Ini harapan transformasi digital di Kemenag, sudah sesuai dengan roadmap, peta jalan yang sudah dibuat Kemenag," kata Staf Khusus Menteri Agama (Stafsus Menag) Bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo dalam konferensi pers terkait persiapan penyelenggaraan MTQ Nasional XXX di Kantor Kemenag, Jakarta, Senin (2/9/2024).
MTQ XXX tingkat nasional tahun 2024 akan diselenggarakan pada 6-16 September 2024. Pembukaan MTQ rencananya dilakukan oleh Presiden Jokowi bersama Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.
Wibowo menjelaskan, transformasi digital sudah dilakukan di seluruh satuan kerja Kemenag untuk membantu mengotimalkan semua layanan, baik layanan keagamaan maupun pendidikan. Menurut Wibowo, terdapat beberapa manfaat dan tujuan penyelenggaraan MTQ serba digital. Pertama, meningkatkan kualitas penyelenggaraan jauh lebih efisien, transparan, akuntabel, dan lebih profesional.
Kedua, meminimalisir proses transfer peserta antarprovinsi. Sebab, dengan sistem digital ini Kemenag bekerjasama dengan Ditjen Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Kerja sama ini untuk memastikan bahwa peserta yang terdaftar benar-benar berasal dari daerah tersebut.
"Serba digital semakin memudahkan dalam verifikasi dan validasi dokumen.Hal ini juga untuk memastikan fairness, prinsip keadilan dari lomba," tegas Wibowo.
Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag Ahmad Zayadi menjelaskan, aplikasi E-MTQ ini digunakan untuk proses pendaftaran dan verifikasi peserta. Dengan sistem tersebut, Kemenag ingin memastikan data peserta terverifikasi secara akurat dan valid.
Kemudian aplikasi, E-Scoring. Dengan aplikasi ini peserta dan masyarakat umum bisa langsung melihat skor yang diperoleh secara real time. Karena begitu peserta sesali mengikuti lomba, skor yang diperoleh otomatis terinput.
tulis komentar anda