Masih Uji Klinis, Satgas Perhatikan Kualitas Vaksin Hasil Komitmen
Selasa, 25 Agustus 2020 - 18:06 WIB
JAKARTA - Pemerintah Indonesia telah mendapatkan komitmen vaksin COVID-19 sebanyak 290 juta hingga akhir 2021. Komitmen ini didapat dari hasil kunjungan ke China dan Uni Emirat Arab.
"Pemerintah Indonesia melalui pimpinannya yang diwakili oleh Ibu Menlu dan Bapak Menteri BUMN sebagai ketua pelaksana komite telah berupaya keras dengan BUMN yang ada untuk mendapatkan akses vaksin yg sedang dikembangkan dan diuji klinis di beberapa negara," kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito saat konferensi pers di Kantor Presiden, Selasa (25/8/2020). ( )
Dia mengakui bahwa komitmen ini lebih dulu didapat Indonesia walaupun pengembangan vaksin masih berjalan. "Untuk itu pada saat uji klinis dari beberapa vaksin yang sedang dikembangkan berjalan, kami berusaha keras untuk bisa mendapatkan komitmen dan akses terhadap vaksin tersebut," katanya.
Meski begitu, Wiku memastikan pemerintah tetap memperhatikan kualitas dari hasil uji klinis. Sehingga vaksinasi dilakukan jika hasil uji klinis selesai dengan baik. "Tentunya tetap dengan memperhatikan kualitas dari uji klinis yang sedang dilakukan. Dan nantinya akan dilakukan vaksinasi apabila seluruh hasilnya selesai dan baik," katanya. ( )
"Pemerintah Indonesia melalui pimpinannya yang diwakili oleh Ibu Menlu dan Bapak Menteri BUMN sebagai ketua pelaksana komite telah berupaya keras dengan BUMN yang ada untuk mendapatkan akses vaksin yg sedang dikembangkan dan diuji klinis di beberapa negara," kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito saat konferensi pers di Kantor Presiden, Selasa (25/8/2020). ( )
Dia mengakui bahwa komitmen ini lebih dulu didapat Indonesia walaupun pengembangan vaksin masih berjalan. "Untuk itu pada saat uji klinis dari beberapa vaksin yang sedang dikembangkan berjalan, kami berusaha keras untuk bisa mendapatkan komitmen dan akses terhadap vaksin tersebut," katanya.
Meski begitu, Wiku memastikan pemerintah tetap memperhatikan kualitas dari hasil uji klinis. Sehingga vaksinasi dilakukan jika hasil uji klinis selesai dengan baik. "Tentunya tetap dengan memperhatikan kualitas dari uji klinis yang sedang dilakukan. Dan nantinya akan dilakukan vaksinasi apabila seluruh hasilnya selesai dan baik," katanya. ( )
(abd)
tulis komentar anda