Bunga Mawar Merah Megawati di Monumen Pembantaian Massal 1965-1966
Kamis, 08 Agustus 2024 - 19:13 WIB
Hasto menuturkan, kehadiran Mega dalam pameran ini untuk memberikan penghormatan terhadap para seniman, budayawan serta pematung yang menyampaikan karya seninya lewat gagasan serta kreativitas serta semangat juang.
“Kehadiran Ibu Mega ini untuk memberikan penghormatan terhadap para seniman, budayawan dan para pematung kita yang menampilakan gagasannya penuh kreativitas dan juga mengandung semangat juang serta aspek-aspek historis untuk pembelajaran masa depan,” kata Hasto.
Diketahui, pameran seni rupa patung dan aktivisme karya Dolorosa Sinaga ini bercerita tentang karya monumen penghilangan paksa di Indonesia. Selain itu, kisah tentang seorang penjuang HAM perempuan bernama It Martadinata, sosok yang mungkin tidak diketahui sebelumnya, serta kisah tentang 40 buruh/pekerja perkebunan.
Ada juga monumen pembantaian massal Indonesia di tahun 1965-1966. Pameran tersebut berlangsung sejak 20 Juli hingga 19 Agustus 2024 mulai pukul 09.00 - 19.00 WIB.
“Kehadiran Ibu Mega ini untuk memberikan penghormatan terhadap para seniman, budayawan dan para pematung kita yang menampilakan gagasannya penuh kreativitas dan juga mengandung semangat juang serta aspek-aspek historis untuk pembelajaran masa depan,” kata Hasto.
Diketahui, pameran seni rupa patung dan aktivisme karya Dolorosa Sinaga ini bercerita tentang karya monumen penghilangan paksa di Indonesia. Selain itu, kisah tentang seorang penjuang HAM perempuan bernama It Martadinata, sosok yang mungkin tidak diketahui sebelumnya, serta kisah tentang 40 buruh/pekerja perkebunan.
Ada juga monumen pembantaian massal Indonesia di tahun 1965-1966. Pameran tersebut berlangsung sejak 20 Juli hingga 19 Agustus 2024 mulai pukul 09.00 - 19.00 WIB.
(rca)
Lihat Juga :
tulis komentar anda