Kuota Rumah Subsidi Habis Agustus 2024, REI Ngadu ke Jokowi

Sabtu, 03 Agustus 2024 - 21:22 WIB
Terkait kuota, Kementerian PUPR telah menyurati Kementerian Keuangan tertanggal 27 Februari 2024. Surat tersebut meminta agar ada penambahan unit Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dari 166.000 unit menjadi 220.000 unit. "Dengan tambahan anggaran BP Tapera sebesar Rp6,8 triluun," kata Haryo Bekti.

Sementara itu, Direktur Konsumer BTN, Hirwandi Gafar menyatakan, sektor perumahan memiliki peran penting dalam meningkatkan perekonomian bangsa. Konstribusi sektor perumahan terhadap perekonomian memiliki multiplier efek terjadap 185 sub sektor industri yang berkonstribusi pada pertumbuhan ekonomi.

Sektor perumahan mendukung Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), 90% bahan bangunan konstruksi perumahan adalah produk lokal. Sektor perumahan juga meningkatkan sektor konstruksi mengingat perumahan merupakan sektor yang padat modal. Lebih dari 8.000 pengembang dalam penyediaan supply perumahan dan lebih dari 3.000 rekanan notaris.

Hirwandi Gafar menanggapi upaya pambahan kuota rumah subsidi 2024. Menurutnya, penambahan dapat dilakukan dengan subsidi selisih bunga dari 166.000 unit menjadi 220.000 unit dengan dana sebesar Rp200 miliar.

Menurutnya, Program Tiga Juta rumah perlu KPR subsidi baru shifting dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) menjadi dana abadi perumahan. Dana tersebut diperuntukkan bagi penyaluran program bantuan selisih bunga.

Program tersebut Jangka waktu subsidi 10 tahun depan jangka waktu Kredit Pemilikan Rumah (KPR) 30 tahun serta dengan sumber dana KPR Bank 100% dengan suku bunga KPR 5%-7%.
(abd)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More