Bantah Hubungi Rektor Unair untuk Pecat Prof Budi Santoso, Kemenkes: Itu Fitnah!
Kamis, 04 Juli 2024 - 11:23 WIB
JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membantah tudingan yang menyebut pihaknya mengontak Rektor Universitas Airlangga Prof Mohammad Nasih untuk memberhentikan Prof Budi Santoso.
"Informasi yang mengatakan bahwa Menteri Kesehatan mengontak Rektor Universitas Airlangga untuk meminta memberhentikan Dekan Fakultas Kedokteran (FK) merupakan fitnah dan hoaks," tegas Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril, Kamis (4/7/2024).
Syahril juga mengklarifikasi beberapa hal terkait kabar pemecatan Dekan FK Unair Prof Budi Santoso. Adalah bahwa Kemenkes tidak membawahi Unair dan tidak memiliki wewenang mengatur Unair. Lalu, informasi yang beredar terkait program naturalisasi dokter asing, menurut Syahril, seolah-olah Kemenkes akan mendatangkan 6.000 dokter asing merupakan kabar hoaks juga.
"Dokter asing yang dihadirkan Kemenkes dan mendapatkan publikasi luas adalah tim dari Arab Saudi yang bertugas di RS Adam Malik, Medan, Sumatera Utara, untuk melakukan operasi jantung kompleks guna menyelamatkan nyawa 30 anak warga Sumatera Utara secara gratis. Kegiatan tersebut merupakan tindakan operasi jantung untuk anak yang pertama kali dilakukan di Pulau Sumatera," lanjutnya.
Syahril melanjutkan, selama ini anak yang mengalami gangguan jantung kompleks selalu dirujuk ke Jakarta, sehingga memberatkan keluarga secara finansial. "Ini dikarenakan memang dokter spesialisnya tidak tersedia di sana," terang Syahril.
Di kesempatan itu, Syahril pun menyampaikan Kemenkes menyesalkan beberapa rekan sejawat, terutama di kota besar di Jawa, yang memprotes kehadiran tim dokter dari Arab Saudi tersebut. Padahal mereka hadir untuk menyelamatkan nyawa manusia, nyawa anak-anak Indonesia. "Bukan untuk mengambil lahan para dokter-dokter tersebut ke depannya," ungkapnya.
"Informasi yang mengatakan bahwa Menteri Kesehatan mengontak Rektor Universitas Airlangga untuk meminta memberhentikan Dekan Fakultas Kedokteran (FK) merupakan fitnah dan hoaks," tegas Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril, Kamis (4/7/2024).
Syahril juga mengklarifikasi beberapa hal terkait kabar pemecatan Dekan FK Unair Prof Budi Santoso. Adalah bahwa Kemenkes tidak membawahi Unair dan tidak memiliki wewenang mengatur Unair. Lalu, informasi yang beredar terkait program naturalisasi dokter asing, menurut Syahril, seolah-olah Kemenkes akan mendatangkan 6.000 dokter asing merupakan kabar hoaks juga.
"Dokter asing yang dihadirkan Kemenkes dan mendapatkan publikasi luas adalah tim dari Arab Saudi yang bertugas di RS Adam Malik, Medan, Sumatera Utara, untuk melakukan operasi jantung kompleks guna menyelamatkan nyawa 30 anak warga Sumatera Utara secara gratis. Kegiatan tersebut merupakan tindakan operasi jantung untuk anak yang pertama kali dilakukan di Pulau Sumatera," lanjutnya.
Syahril melanjutkan, selama ini anak yang mengalami gangguan jantung kompleks selalu dirujuk ke Jakarta, sehingga memberatkan keluarga secara finansial. "Ini dikarenakan memang dokter spesialisnya tidak tersedia di sana," terang Syahril.
Di kesempatan itu, Syahril pun menyampaikan Kemenkes menyesalkan beberapa rekan sejawat, terutama di kota besar di Jawa, yang memprotes kehadiran tim dokter dari Arab Saudi tersebut. Padahal mereka hadir untuk menyelamatkan nyawa manusia, nyawa anak-anak Indonesia. "Bukan untuk mengambil lahan para dokter-dokter tersebut ke depannya," ungkapnya.
(cip)
tulis komentar anda