Istitha'ah Kesehatan Haji

Rabu, 03 Juli 2024 - 22:22 WIB
Gus Men, panggilan akrab Menteri Agama RI itu, melalui kebijakan di atas sedang berpesan: hiduplah secara sehat dari sekarang. Jaga kesehatan dari dini. Karena, walaupun pada saatnya nanti engkau sudah memiliki banyak kecakapan dan kemampuan finansial, ibadah haji tetap menempatkan indikator istitha’ah kesehatan atau kemampuan diri di bidang kesehatan pada posisi hulu.

Kelak pada saatnya nanti justeru istitha’ah kesehatan yang akan menentukan nasib dan kesempatan berhajimu. Apakah kesempatan berhaji yang lahir karena kemampuan finansial dan kecakapan fiqhiyah dalam peribadatannya betul-betul akan bisa terealisasi atau tidak, kesehatan menjadi ukuran utamanya. Maka, hidup sehat adalah cara dini untuk menjemput peluang haji.

Pada titik inilah, Hadits Nabi yang berbunyi al-mu’min al-qawiy ahabbu ilallahi min al-mu’min al-dla’if bisa menemukan kekuatan makna dan daya dorongnya. Secara khusus, untuk kepentingan haji, Muslim yang memiliki ketahanan fisik yang tinggi lebih baik daripada Muslim yang lemah fisiknya.

Jangankan pada persoalan-persoalan lain dalam kehidupan sehari-hari, pada persoalan peribadatan saja seorang Muslim yang memiliki kebugaran fisik yang tinggi akan lebih efektif dan dicintai daripada selainnya. Apalagi untuk kepentingan ibadah haji, kesehatan fisik adalah penunjang pentingnya hingga haji pun disebut sebagai ibadah fisik yang utama.
(rca)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More