Optimalkan Dana Desa, Kementan dan Kemendes Perkuat Sektor Pertanian
Rabu, 26 Juni 2024 - 16:35 WIB
JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menekankan pentingnya sinergi dalam menghadapi ancaman krisis pangan dunia. Amran juga menaruh harapan besar terhadap pemerintah daerah (pemda) di seluruh Indonesia.
Dalam berbagai kesempatan Amran selalu, memastikan jika program pompanisasi berjalan dengan baik. Pompanisasi adalah program pendistribusian air dari sungai melalui pemasangan pompa dan pipa untuk irigasi sawah, yang menjadi solusi cepat untuk meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dan jumlah produksi padi di tengah ancaman El Nino.
Amran meminta Dinas Pertanian Provinsi dan Kota/Kabupaten turun ke lapangan untuk memastikan ketersediaan sumber daya air dan kebutuhan pompa agar program ini dapat berjalan lancar dan tepat sasaran. “Optimalisasi lahan rawa (Opla) juga harus dikejar dan terakhir fokus pada pengembangan padi gogo," tambahnya.
Amran menegaskan kembali pentingnya sinergi untuk pembangunan pertanian. "Tanpa Anda sekalian, kami tidak bisa melakukan apa-apa. Kita harus kuat bersama. Kita akan mengguncang dunia dan mencapai mimpi bersama menjadi lumbung pangan dunia," tegasnya.
Plt. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan, Indonesia adalah negara agraris karena sebagian besar desa yang ada berpotensi untuk pertanian sekitar 80%. Untuk alokasi anggaran desa itu sebesar 20% dan bisa ditujukan untuk kepentingan pangan.
”Hal ini karena desa harus menyediakan pangannya, bukan hanya untuk desa itu sendiri tetapi untuk desa yang lainnya, bahkan untuk di luar kecamatan, di luar kabupaten dan provinsi,” ujarnya pada acara Ngobrol Asyik (Ngobras) volume 19, bertemakan "Pemanfaatan Dana Desa Untuk Sektor Pertanian" di Ruang AOR BPPSDMP.
Dedi mengungkapkan jika desa adalah pusat pembangunan dan program kegiatan karena desa itu adalah pertanian maka program kegiatannya juga tidak akan lepas dari keperluan pertanian. ”Kita harus bangun, dengan melakukan gerakan pembaruan di perdesaan,” ucapnya.
Dalam berbagai kesempatan Amran selalu, memastikan jika program pompanisasi berjalan dengan baik. Pompanisasi adalah program pendistribusian air dari sungai melalui pemasangan pompa dan pipa untuk irigasi sawah, yang menjadi solusi cepat untuk meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dan jumlah produksi padi di tengah ancaman El Nino.
Amran meminta Dinas Pertanian Provinsi dan Kota/Kabupaten turun ke lapangan untuk memastikan ketersediaan sumber daya air dan kebutuhan pompa agar program ini dapat berjalan lancar dan tepat sasaran. “Optimalisasi lahan rawa (Opla) juga harus dikejar dan terakhir fokus pada pengembangan padi gogo," tambahnya.
Amran menegaskan kembali pentingnya sinergi untuk pembangunan pertanian. "Tanpa Anda sekalian, kami tidak bisa melakukan apa-apa. Kita harus kuat bersama. Kita akan mengguncang dunia dan mencapai mimpi bersama menjadi lumbung pangan dunia," tegasnya.
Plt. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan, Indonesia adalah negara agraris karena sebagian besar desa yang ada berpotensi untuk pertanian sekitar 80%. Untuk alokasi anggaran desa itu sebesar 20% dan bisa ditujukan untuk kepentingan pangan.
”Hal ini karena desa harus menyediakan pangannya, bukan hanya untuk desa itu sendiri tetapi untuk desa yang lainnya, bahkan untuk di luar kecamatan, di luar kabupaten dan provinsi,” ujarnya pada acara Ngobrol Asyik (Ngobras) volume 19, bertemakan "Pemanfaatan Dana Desa Untuk Sektor Pertanian" di Ruang AOR BPPSDMP.
Dedi mengungkapkan jika desa adalah pusat pembangunan dan program kegiatan karena desa itu adalah pertanian maka program kegiatannya juga tidak akan lepas dari keperluan pertanian. ”Kita harus bangun, dengan melakukan gerakan pembaruan di perdesaan,” ucapnya.
tulis komentar anda