Denny JA Terbitkan Buku Puisi Esai ke-6 soal Sisi Gelap Sejarah Kemerdekaan
Minggu, 23 Juni 2024 - 19:07 WIB
Ia paham pastilah Bung Karno sangat ingin sekali Indonesia merdeka. Tapi apa daya saat itu Jepang yang berkuasa. Jepang baru saja mengalahkan Belanda.
Bung Karno punya pilihan bekerja sama dengan Jepang melawan tentara sekutu. Bung Karno meyakini Jepang nantinya membantu Indonesia untuk menang.
Karena harapan itu, Bung Karno membantu Jepang mendapatkan tenaga kerja Indonesia yang banyak bagi aneka programnya. Salah satunya adalah program untuk memobilisasi tenaga kerja.
Bung Karno mengakui sendiri ia ikut memobilisasi pemuda-pemuda Indonesia untuk mau bekerja sebagai romusha. Ia berfoto untuk itu. Bung Karno juga berkampanye untuk itu.
Bung Karno tidak menyangka bahwa ternyata pemuda-pemuda yang bekerja bagi Jepang itu menderita yang sangat menyedihkan.
Banyak dari mereka misalnya yang dikirim bertumpuk-tumpuk di kereta api, yang pengap dan mati di kereta api sana. Mayatnya pun dibuang di jalan.
Banyak dari mereka juga yang dikirim ke luar negeri naik kapal laut tanpa makanan yang cukup, tanpa fasilitas kesehatan yang cukup. Banyak pula yang mati di kapal dan mayatnya pun dibuang di laut.
Sementara banyak pula yang bekerja di luar negeri ataupun bekerja di luar Jawa sana. Mereka mati tersiksa atau badan mereka kurus kering, tinggal tulang belulang saja diselimuti hanya oleh kulit.
Foto-foto dari mereka yang bekerja di romusha ini pun masih bisa kita lihat di Google. Bung Karno mengakui betapa ia sangat sedih. Ia tidak menyangka dan menyesal dengan kondisi rakyat Indonesia yang sempat ia sendiri mobilisasi.
Tapi ini tidak hanya sekadar soal romusha, Denny JA juga menggali kisah-kisah gadis muda Indonesia. Mereka sebagian besar tertipu dijadikan gadis penghibur tentara Jepang.
Bung Karno punya pilihan bekerja sama dengan Jepang melawan tentara sekutu. Bung Karno meyakini Jepang nantinya membantu Indonesia untuk menang.
Karena harapan itu, Bung Karno membantu Jepang mendapatkan tenaga kerja Indonesia yang banyak bagi aneka programnya. Salah satunya adalah program untuk memobilisasi tenaga kerja.
Bung Karno mengakui sendiri ia ikut memobilisasi pemuda-pemuda Indonesia untuk mau bekerja sebagai romusha. Ia berfoto untuk itu. Bung Karno juga berkampanye untuk itu.
Bung Karno tidak menyangka bahwa ternyata pemuda-pemuda yang bekerja bagi Jepang itu menderita yang sangat menyedihkan.
Banyak dari mereka misalnya yang dikirim bertumpuk-tumpuk di kereta api, yang pengap dan mati di kereta api sana. Mayatnya pun dibuang di jalan.
Banyak dari mereka juga yang dikirim ke luar negeri naik kapal laut tanpa makanan yang cukup, tanpa fasilitas kesehatan yang cukup. Banyak pula yang mati di kapal dan mayatnya pun dibuang di laut.
Sementara banyak pula yang bekerja di luar negeri ataupun bekerja di luar Jawa sana. Mereka mati tersiksa atau badan mereka kurus kering, tinggal tulang belulang saja diselimuti hanya oleh kulit.
Foto-foto dari mereka yang bekerja di romusha ini pun masih bisa kita lihat di Google. Bung Karno mengakui betapa ia sangat sedih. Ia tidak menyangka dan menyesal dengan kondisi rakyat Indonesia yang sempat ia sendiri mobilisasi.
Tapi ini tidak hanya sekadar soal romusha, Denny JA juga menggali kisah-kisah gadis muda Indonesia. Mereka sebagian besar tertipu dijadikan gadis penghibur tentara Jepang.
tulis komentar anda