Spiritualitas dan Kesuksesan Layanan Haji

Rabu, 19 Juni 2024 - 13:48 WIB
Direktur KSKK Madrasah, Ditjen Pendidikan Islam, Kemenag Muchamad Sidik Sisdiyanto. FOTO/DOK.PRIBADI
Dr H Muchamad Sidik Sisdiyanto, SAg, MPd

Direktur KSKK Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama RI

JUTAAN umat Islam saat ini sedang menunaikan serangkaian ibadah haji di tanah suci. Dengan penuh semangat yang mengharu biru semuanya berharap menjadi haji yang mabrur. Dari jutaan jamaah dari berbagai negara tersebut, sebanyak 241.000 adalah jamaah haji asal Indonesia. Tahun 2024, kuota jamaah haji Indonesia mencapai angka tertinggi sepanjang sejarah penyelenggaraan haji. Jumlah ini termasuk kuota tambahan sebesar 20.000 jamaah, yang terdiri dari 10.000 kuota untuk jamaah haji reguler dan 10.000 untuk jamaah haji khusus. Indonesia menjadi negara dengan jumlah kuota jamaah haji terbesar di dunia, disusul oleh Pakistan, India, Bangladesh, dan Iran.

Spiritualitas Haji

Haji merupakan salah satu rukun Islam yang kelima, yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang mampu, baik secara fisik, mental, maupun finansial, setidaknya sekali seumur hidup. Setiap jamaah haji ingin meraih haji mabrur. Dari sisi bahasa, al mabrur adalah isim maf'ul dari akar kata al birru. Al birru itu artinya kebaikan atau kebajikan. Dengan demikian, al hajjul mabruru artinya haji yang diberikan kebaikan dan kebajikan.



Dari sisi istilah, haji mabrur adalah haji yang diterima oleh Allah, kemudian berdampak pada kebaikan diri, serta bermanfaat bagi orang lain dan tentunya terjadi perubahan ke arah yang lebih baik usai pulang dari tanah suci. Karena kemabruran dapat dilihat dari aktivitas seseorang setelah melaksanakan ibadah haji yakni terpancar kebaikan dan keistikomahan saat di tanah air.

Ibadah haji mendorong jamaah menjauh dari ketergantungan dengan dunia dan segala isinya yang begitu fana. Haji merupakan perjalanan spiritual dan merupakan ibadah yang memerlukan sikap tawadhu dan melepaskan diri dari berbagai kesenangan materi untuk bersimpuh di hadapan keagungan Allah SWT. Berseragam putih-putih ketika ihram untuk mengingatkan kain kafan yang akan membalutnya saat kematian. Mereka menunaikan manasik yang sama di tempat yang sama, mengumandangkan talbiyah yang sama, wukuf di Arafah, thawaf, mabit, dan melempar jumrah. Dimensi spiritualitas haji perlu kita pahami sebagai makna batin, makna yang terkandung dalam hikmah Ibadah haji. Mabrur tidak datang tiba-tiba. Tetapi harus diusahakan, mulai dari sebelum, saat, dan setelah pelaksanaan ibadah haji. Untuk meraih haji mabrur harus dipersiapkan dengan memahami fikih haji, melaksanakan yang diwajibkan dan disunahkan serta meninggalkan yang dilarang.

Kesuksesan Penyelenggaraan

Penyelenggaraan ibadah haji adalah sebuah proses yang kompleks dan melibatkan banyak pihak, termasuk pemerintah, organisasi keagamaan, dan masyarakat umum. Di Indonesia, penyelenggaraan haji menjadi tanggung jawab besar yang dikelola secara sistematis oleh pemerintah melalui Kementerian Agama. Setiap tahun, penyelenggaraan haji Indonesia semakin baik karena inovasi layanan. Di bawah kepemimpinan Gus Menteri, Yaqut Cholil Qoumas, kementerian agama terus berinovasi agar penyelenggaraan haji semakin baik dari tahun ke tahun. Seperti misalnya, pada musim haji 2023, Kementerian agama mengangkat tema “Haji Ramah Lansia” atau yang disingkat HRL. HRL tahun 2023 membuat para lansia tersenyum karena mendapatkan layanan khusus (special treatment). Jamaah haji lansia memang sudah sepatutnya mendapat special treatment sesuai tradisi kita orang Indonesia yang menghormati dan memuliakan orang tua, lebih-lebih mereka adalah tamu Allah SWT.

Gus Men sangat peduli terhadap lansia demi bisa menunaikan panggilan Allah yang sudah mereka rindukan puluhan tahun lalu. Kebijakan ini juga sebagai bentuk bahwa negara hadir untuk semua elemen bangsa, bahwa haji tidak hanya untuk yang muda dan kuat fisiknya, melainkan juga untuk yang lansia yang sudah menunggu sekian lama untuk menunaikan ibadah di tanah suci.

Kebijakan haji ramah lansia ini menegaskan bahwa Negara tidak membeda-bedakan masyarakat dalam menunaikan ibadah haji. Semua memiliki hak yang sama untuk menunaikan ibadah. Dalam menyukseskan haji ramah lansia ini, Gus Men memastikan petugas haji menjadi problem solver serta siap siaga membantu para jamaah lansia dan berkubutuhan khusus. Kemudian, pada akhirnya pelaksanaan haji 2023 berjalan sukses. Dan terobosan HRL dilanjutkan di tahun 2024 ini.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More