Mudah-mudahan Tokoh KAMI Tidak Tergoda Masuk Kabinet
Jum'at, 21 Agustus 2020 - 14:58 WIB
JAKARTA - Wacana perombakan kabinet atau reshuffle menguat lagi. Sejumlah nama pun mulai dinilai bakal masuk kabinet hasil reshuffle. Menyikapi hal itu, pakar hukum tata negara yang juga deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Refly Harun berharap rekan-rekannya di KAMI tidak tergoda masuk kabinet.
Dalam channel YouTube-nya, Jumat (21/8/2020), Refly menyebut dia kemarin berdebat dengan politikus PDIP Adian Napitupulu.
Saat itu, Adian mengutip kata-kata politikus Partai Gerindra Arief Poyuono bahwa deklarasi KAMI adalah beauty contest atau
lomba-lomba tampil agar bisa dilirik Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadi menteri.
"Waduh, kalau itu terjadi, orang tersebut lebih baik tidak lagi di KAMI. Karena, sebagai sebuah gerakan moral, ya KAMI harus betul-betul menegakkan bahwa KAMI benar-benar menjadi pengontrol dan penyeimbang pemerintah. Jadi kalau bergabung dengan KAMI untuk dilihat Presiden Jokowi dalam rangka reshuffle, waduh...terlalu kecil. Dan saya akan bilang orang itu hina sekali," ujar Refly.
( ).
Refly pun mengingatkan rekan-rekannya di KAMI untuk berhati-hati. "Hati-hati juga rekan-rekan dari KAMI, berarti (kalau mau jadi menteri) orientasinya bukan nilai dong, orientasinya kekuasaan. Karena nilainya kan belum diperjuangkan. Mudah-mudahan tidak ada yang tergoda," ujarnya.
(Baca juga: Gatot Nurmantyo Tegaskan KAMI Tak Akan Menjadi Partai Politik).
Refly mengatakan, biarkanlah KAMI tetap menjadi mitra kritis pemerintah, lalu silakan Presiden Jokowi pilih orang-orang yang terbaik untuk masuk kabinet. "Tapi kalau akhirnya dari pihak KAMi yang diangkat, akan mengecewakan," ujar Refly seraya yakin hal itu tidak akan terjadi.
Dalam channel YouTube-nya, Jumat (21/8/2020), Refly menyebut dia kemarin berdebat dengan politikus PDIP Adian Napitupulu.
Saat itu, Adian mengutip kata-kata politikus Partai Gerindra Arief Poyuono bahwa deklarasi KAMI adalah beauty contest atau
lomba-lomba tampil agar bisa dilirik Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadi menteri.
"Waduh, kalau itu terjadi, orang tersebut lebih baik tidak lagi di KAMI. Karena, sebagai sebuah gerakan moral, ya KAMI harus betul-betul menegakkan bahwa KAMI benar-benar menjadi pengontrol dan penyeimbang pemerintah. Jadi kalau bergabung dengan KAMI untuk dilihat Presiden Jokowi dalam rangka reshuffle, waduh...terlalu kecil. Dan saya akan bilang orang itu hina sekali," ujar Refly.
( ).
Refly pun mengingatkan rekan-rekannya di KAMI untuk berhati-hati. "Hati-hati juga rekan-rekan dari KAMI, berarti (kalau mau jadi menteri) orientasinya bukan nilai dong, orientasinya kekuasaan. Karena nilainya kan belum diperjuangkan. Mudah-mudahan tidak ada yang tergoda," ujarnya.
(Baca juga: Gatot Nurmantyo Tegaskan KAMI Tak Akan Menjadi Partai Politik).
Refly mengatakan, biarkanlah KAMI tetap menjadi mitra kritis pemerintah, lalu silakan Presiden Jokowi pilih orang-orang yang terbaik untuk masuk kabinet. "Tapi kalau akhirnya dari pihak KAMi yang diangkat, akan mengecewakan," ujar Refly seraya yakin hal itu tidak akan terjadi.
(zik)
Lihat Juga :
tulis komentar anda