Anjas Pramono Terpilih Jadi Ketua ILUNI SSP 2024-2025, Bawa Isu Inklusivitas ke Istana
Minggu, 16 Juni 2024 - 20:12 WIB
Anjas Pramono Sukamto terpilih menjadi Ketua Ikatan Alumni Sekolah Staf Presiden (ILUNI SSP) periode 2024-2025. FOTO/IST
JAKARTA - Anjas Pramono Sukamto terpilih menjadi Ketua Ikatan Alumni Sekolah Staf Presiden (ILUNI SSP) periode 2024-2025. Keputusan tersebut didasarkan pada agenda Musyawarah Besar ILUNI SSP yang dilaksanakan di Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Sabtu (15/6/2024).
Sekolah Staf Presiden merupakan ruang inkubator kepemimpinan nasional yang diselenggarakan oleh Kantor Staf Kepresidenan. Sekolah ini memberikan kesempatan bagi anak-anak muda bangsa Indonesia untuk bertumbuh dan berkembang dengan segenap potensinya sehingga melatih para calon negarawan masa depan.
Anjas Pramono belajar bersama dengan 34 peserta di angkatan kedua. Ia mengikuti mulai tahapan, proses, dan program sejak tahun lalu. Setelah setahun, dibentuk ikatan alumni angkatan kedua.
Pria berusia 26 tahun itu membawa isu inklusivitas ke lingkaran Istana Presiden dengan tema 'Harapan Baru Pemuda Disabilitas di Indonesia'.
"Saya ingin membawa suasana dan samangat baru dalam dunia organisasi kepemudaan. Saya ingin membawa isu inklusivitas sebagai prioritas utama dan siap mengawal kebijakan pemerintah sekarang dan selanjutnya. Itu mulai dari proses hingga implementasinya, agar ke depannya tetap inklusif," kata Anjas dalam keterangannya, Minggu (16/6/2024).
Menurut pria kelahiran Kudus, Jawa Tengah, isu inklusivitas sangat penting, sehingga menjadi refleksi bersama dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara. "Setiap individu memiliki kesempatan yang sama dalam andil untuk menjadi seorang warga negara. Saling mendukung dan mendorong dalam bentuk kolaborasi antara satu dengan lain menjadi hal utama untuk mewujudkan kesetaraan dan keadilan," katanya.
Anjas berharap pemerintah memperhatikan bersama isu inklusivitas, sehingga nilai-nilai demokrasi, seperti menghormati keberagaman dan mengedepankan persamaan hak kian maju.
Sekolah Staf Presiden merupakan ruang inkubator kepemimpinan nasional yang diselenggarakan oleh Kantor Staf Kepresidenan. Sekolah ini memberikan kesempatan bagi anak-anak muda bangsa Indonesia untuk bertumbuh dan berkembang dengan segenap potensinya sehingga melatih para calon negarawan masa depan.
Anjas Pramono belajar bersama dengan 34 peserta di angkatan kedua. Ia mengikuti mulai tahapan, proses, dan program sejak tahun lalu. Setelah setahun, dibentuk ikatan alumni angkatan kedua.
Pria berusia 26 tahun itu membawa isu inklusivitas ke lingkaran Istana Presiden dengan tema 'Harapan Baru Pemuda Disabilitas di Indonesia'.
"Saya ingin membawa suasana dan samangat baru dalam dunia organisasi kepemudaan. Saya ingin membawa isu inklusivitas sebagai prioritas utama dan siap mengawal kebijakan pemerintah sekarang dan selanjutnya. Itu mulai dari proses hingga implementasinya, agar ke depannya tetap inklusif," kata Anjas dalam keterangannya, Minggu (16/6/2024).
Menurut pria kelahiran Kudus, Jawa Tengah, isu inklusivitas sangat penting, sehingga menjadi refleksi bersama dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara. "Setiap individu memiliki kesempatan yang sama dalam andil untuk menjadi seorang warga negara. Saling mendukung dan mendorong dalam bentuk kolaborasi antara satu dengan lain menjadi hal utama untuk mewujudkan kesetaraan dan keadilan," katanya.
Anjas berharap pemerintah memperhatikan bersama isu inklusivitas, sehingga nilai-nilai demokrasi, seperti menghormati keberagaman dan mengedepankan persamaan hak kian maju.
(abd)
tulis komentar anda