Emil Salim Institute Luncurkan Buku Soroti Fenomena Perubahan Iklim

Kamis, 13 Juni 2024 - 12:10 WIB
Launching Buku dan Perayaan 1 th Emil Salim Institute dan Ulang Tahun 94 Prof Emil Salim. Foto/Istimewa
JAKARTA - Fenomena perubahan iklim , frekuensinya akan semakin meningkat dan meluas. Perubahan iklim, seperti gelombang panas, curah hujan yang berlebihan, kekeringan dan badai. Frekuensinya akan makin meningkat.

"Dunia, termasuk Indonesia tengah menghadapi isu perubahan iklim. Yang mengancam kehidupan manusia di muka Bumi, kurun: 5,10,15, dan 20 tahun mendatang," kata Ketua Yayasan Era Saraddha Indonesia, Amalia Farina Salim, Kamis (13/6/2024).

Menurut Ketua Yayasan ESI yang menaungi Emil Salim Institute ini, penting untuk menjaga dan mengantisipasi isu ini, hal ini dalam rangka menjaga keberlanjutan Indonesia pada 2045 dan seterusnya.



Salah satu program yang dijalankan adalah, dengan melakukan peluncuran buku yang bertajuk "Transisi Energi, Energi Baru Terbarukan".

Dalam kesempatan itu, Prof Emil Salim menekankan, pentingnya pemanfaatan energi bersih berbasis sumber daya alam setempat. Hal ini akan lebih menciptakan ketahanan ekonomi melalui ketersediaan energi energi yang berkelanjutan.

"Tentunya dengan harga yang terjaga," ata mantan Menteri Lingkungan Hidup ini.



Proses Transisi energi, menuju energi baru dan terbarukan membutuhkan kerjasama antar-sektor dan stakeholder yang fokus pada target bersama yang ditentukan.

"Diperlukan adaptasi teknologi dan infrastruktur yang tahan terhadap Perubahan iklim. Sehingga pasokan energi, bisa lebih terjamin. Tentunya lewat serangkaian pendekatan. Dan, yang paling penting, tak boleh ada yang saling menyalahkan, antara satu dengan yang lainnya," jelas Prof Emil Salim.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More