Sepenggal Cerita Ratu Kelelawar di Balik Sejarah Panjang Pendirian RS Mata Achmad Wardi Serang
Rabu, 12 Juni 2024 - 12:32 WIB
Namun sayang, sekolah yang mulai dibangun sekitar tahun 1973 ini tidak dapat terwujud karena berbagai kendala. Pada tahun 2018, niat mulia Abah Wardi untuk masyarakat Banten akhirnya dapat terwujud dengan berdirinya RS Mata Achmad Wardi, yang berdiri tepat di atas rintisan sekolah yang ia bangun empat dekade silam.
Sepenggal cerita mengiringi perjalanan panjang pembangunan RS Mata Achmad Wardi yang operasionalnya diresmikan pada 21 April 2018 ini. Bahkan disebut, wakaf lahan berikut bangunan tua tempat berdirinya rumah sakit ini sempat lama terbengkalai dan menjadi sarang kelelawar.
“Sekeliling bangunan tua ini ditumbuhi ilalang yang tingginya dua kali ukuran tubuh manusia. Waktu mau dibongkar ternyata bangunan lama ini menjadi sarang kelelawar. Jadi kita harus usir dulu kelelawarnya,” ujar General Manager Cabang dan Mitra Pengelola Zakat (MPZ) Dompet Dhuafa, Bobby P Manullang saat bincang santai dengan sejumlah wartawan, di Aula RS Mata Achmad Wardi, Serang, Banten, Rabu (5/6/2024).
baca juga: Atasi Masalah Kelaparan, Dompet Dhuafa Luncurkan Gerakan Lapor Lapar
Bobby yang tergabung dalam tim asesmen pembangunan awal RS Mata Achmad Wardi, menuturkan, dibutuhkan waktu sekitar tiga bulan untuk mengusir kawanan kelelawar. Ini lantaran kelelawar yang diusir dengan cara diasap tersebut kembali lagi ke bangunan yang hendak dibongkar, dan ini terus berulang.
Malah kata Bobby, beberapa kelelawar yang diusir berpindah sarang ke rumah-rumah warga di sekitar. Alhasil warga pun protes dan marah. Setelah diberitahu jika kelelawar yang hidupnya berkoloni tersebut sama halnya seperti lebah, yakni ada ratunya atau induknya, barulah pihak Dompet Dhuafa mendapat trik untuk mengusir kelelawar.
“Ternyata selama ratunya tersebut belum diusir atau dipindahkan, kawanan kelelawar itu tidak akan pergi. Akhirnya ratu kelelawar yang ukurannya besar sekali, ada seukuran tangan orang dewasa itu kami temukan. Setelah ratunya diusir, bangunan lamanya kita robohkan, barulah kawanan kelelawar tersebut tidak pernah kembali lagi,” tutur Bobby.
Bincang santai bersama wartawan di aula RS Mata Achmad Wardi, Serang,
tulis komentar anda