BNPB Laporkan 860 Kejadian Bencana Sejak Awal 2024, Terbanyak di Pulau Jawa
Rabu, 05 Juni 2024 - 18:22 WIB
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sebanyak 860 kejadian bencana melanda Indonesia sejak 1 Januari hingga 3 Juni 2024. Tercatat kejadian bencana terbanyak terjadi di Pulau Jawa.
“Bencana di Indonesia untuk mulai dari 1 Januari hingga 3 Juni 2024. Di sini, kita bisa lihat memang dominasi dari kejadian bencana paling banyak itu masih di Pulau Jawa, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam Disaster Briefing, Rabu (5/6/2024).
Aam sapaan Abdul Muhari mengatakan untuk Sumatera itu paling banyak kejadian bencana di Sumatera Barat, sedangkan Sulawesi itu di Sulawesi Selatan. “Meskipun dalam frekuensi yang jauh lebih kecil tetapi untuk Kalimantan itu ada di Kalimantan Barat.”
“Ada beberapa kawasan yang masih sangat signifikan dilanda bencana hidrometeorologi basah. Tetapi, saat ini kita sudah di awal Juni sehingga kita juga harus bersiap untuk bencana hidrometeorologi kering. Dan memang nanti kita akan lihat di beberapa waktu di minggu kemarin sudah mulai ada laporan kekeringan dari beberapa kabupaten kota,” jelas Aam.
Aam pun mengatakan yang menjadi evaluasi dari BNPB terkait kejadian bencana selama hampir satu semester tahun 2024 yakni bencana hidrometeorologi basah yakni banjir dan cuaca ekstrem. Meskipun, katanya, korban jiwa paling dominan adalah akibat tanah longsor.
“Tetapi kalau kita lihat dari sisi korban jiwa, yang paling dominan adalah tanah longsor mulai dari pesisir selatan di bulan Maret, waktu itu masih di puncak musim hujan lebih dari 20 orang dan sekitar 28 jiwa meninggal dunia,” papar Aam.
“Kemudian di Jawa Barat beberapa kali tanah longsor juga cukup signifikan, di Sulawesi Selatan, kemudian balik lagi ke Sumatera Barat meskipun dalam konteks material vulkanik banjir lahar tapi juga ada tanah longsor di beberapa tempat,” imbuhnya.
Selain itu, Aam mengungkapkan bahwa kejadian erupsi gunung api juga cukup intens di tahun 2024. Sejumlah gunung api yang menjadi perhatian yakni Gunung Ruang, Gunung Ibu, hingga Gunung Lewotobi Laki-laki.
“Dan di tahun 2024 hampir dalam satu semester pertama ini yang jadi atensi kita juga untuk erupsi gunung api cukup intens ya, mulai dari Gunung Ruang, Gunung Ibu sekarang, Lewotobi Laki-laki yang sebenarnya memang sudah dalam posisi status level 3 dari beberapa waktu yang lalu terus kemudian aktif lagi dan seterusnya. Ini menjadi perhatian kita bersama,” pungkasnya.
“Bencana di Indonesia untuk mulai dari 1 Januari hingga 3 Juni 2024. Di sini, kita bisa lihat memang dominasi dari kejadian bencana paling banyak itu masih di Pulau Jawa, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam Disaster Briefing, Rabu (5/6/2024).
Aam sapaan Abdul Muhari mengatakan untuk Sumatera itu paling banyak kejadian bencana di Sumatera Barat, sedangkan Sulawesi itu di Sulawesi Selatan. “Meskipun dalam frekuensi yang jauh lebih kecil tetapi untuk Kalimantan itu ada di Kalimantan Barat.”
“Ada beberapa kawasan yang masih sangat signifikan dilanda bencana hidrometeorologi basah. Tetapi, saat ini kita sudah di awal Juni sehingga kita juga harus bersiap untuk bencana hidrometeorologi kering. Dan memang nanti kita akan lihat di beberapa waktu di minggu kemarin sudah mulai ada laporan kekeringan dari beberapa kabupaten kota,” jelas Aam.
Aam pun mengatakan yang menjadi evaluasi dari BNPB terkait kejadian bencana selama hampir satu semester tahun 2024 yakni bencana hidrometeorologi basah yakni banjir dan cuaca ekstrem. Meskipun, katanya, korban jiwa paling dominan adalah akibat tanah longsor.
“Tetapi kalau kita lihat dari sisi korban jiwa, yang paling dominan adalah tanah longsor mulai dari pesisir selatan di bulan Maret, waktu itu masih di puncak musim hujan lebih dari 20 orang dan sekitar 28 jiwa meninggal dunia,” papar Aam.
“Kemudian di Jawa Barat beberapa kali tanah longsor juga cukup signifikan, di Sulawesi Selatan, kemudian balik lagi ke Sumatera Barat meskipun dalam konteks material vulkanik banjir lahar tapi juga ada tanah longsor di beberapa tempat,” imbuhnya.
Selain itu, Aam mengungkapkan bahwa kejadian erupsi gunung api juga cukup intens di tahun 2024. Sejumlah gunung api yang menjadi perhatian yakni Gunung Ruang, Gunung Ibu, hingga Gunung Lewotobi Laki-laki.
“Dan di tahun 2024 hampir dalam satu semester pertama ini yang jadi atensi kita juga untuk erupsi gunung api cukup intens ya, mulai dari Gunung Ruang, Gunung Ibu sekarang, Lewotobi Laki-laki yang sebenarnya memang sudah dalam posisi status level 3 dari beberapa waktu yang lalu terus kemudian aktif lagi dan seterusnya. Ini menjadi perhatian kita bersama,” pungkasnya.
(kri)
tulis komentar anda