Mantan Penyidik Beberkan 3 Kriteria Pansel agar Capim KPK Berintegritas
Jum'at, 31 Mei 2024 - 20:08 WIB
JAKARTA - Eks penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) , Yudi Purnomo Harahap turut menyoroti soal telah terbentuknya panitia seleksi (pansel) calon pimpinan (capim) KPK yang akan dimulai 26 Juni 2024. Dia pun mengungkap tiga kriteria penting yang harus dimiliki pansel.
Awalnya Yuri mengatakan, meski ada pro dan kontra terhadap nama-nama anggota pansel, namun dia percaya Pansel Capim KPK telah melalui penyaringan dan proses seleksi.
"Tentu dipilih orang-orang yang menurut presiden rekam jejaknya baik disertai keahlian dan juga pengalaman bisa menyeleksi calon pimpinan KPK yang sesuai harapan masyarakat," kata Yudi, Jumat (31/5/2024).
"Tentu presiden ingin meninggalkan legasi dalam pemberantasan korupsi dengan terpilihnya Pimpinan KPK yang terbaik dan berintegritas," sambungnya.
Menurut Yudi, pansel telah terbentuk dan mulai berkerja, serta sudah memahami bahwa ada beban berat bagi mereka dalam melakukan seleksi pimpinan KPK saat ini.
"(Terlebih) di tengah kondisi KPK yang sedang tidak baik-baik saja dan menyampaikan akan mendengar aspirasi publik," katanya.
"Ini sudah poin positif, namun saya memahami bahwa di tengah masyarakat masih ada keraguan akibat trauma pemilihan pimpinan KPK sebelumnya yang membuat KPK saat ini minim prestasi dan lebih banyak kontroversi," sambungnya.
Untuk itu, kata Yudi, pansel harus memiliki keberanian untuk mencoret calon pimpinan bermasalah. Serta menjunjung tinggi transparansi selama melaksanakan tugas.
Awalnya Yuri mengatakan, meski ada pro dan kontra terhadap nama-nama anggota pansel, namun dia percaya Pansel Capim KPK telah melalui penyaringan dan proses seleksi.
"Tentu dipilih orang-orang yang menurut presiden rekam jejaknya baik disertai keahlian dan juga pengalaman bisa menyeleksi calon pimpinan KPK yang sesuai harapan masyarakat," kata Yudi, Jumat (31/5/2024).
"Tentu presiden ingin meninggalkan legasi dalam pemberantasan korupsi dengan terpilihnya Pimpinan KPK yang terbaik dan berintegritas," sambungnya.
Menurut Yudi, pansel telah terbentuk dan mulai berkerja, serta sudah memahami bahwa ada beban berat bagi mereka dalam melakukan seleksi pimpinan KPK saat ini.
"(Terlebih) di tengah kondisi KPK yang sedang tidak baik-baik saja dan menyampaikan akan mendengar aspirasi publik," katanya.
"Ini sudah poin positif, namun saya memahami bahwa di tengah masyarakat masih ada keraguan akibat trauma pemilihan pimpinan KPK sebelumnya yang membuat KPK saat ini minim prestasi dan lebih banyak kontroversi," sambungnya.
Untuk itu, kata Yudi, pansel harus memiliki keberanian untuk mencoret calon pimpinan bermasalah. Serta menjunjung tinggi transparansi selama melaksanakan tugas.
tulis komentar anda