Hotman Paris Minta Bantuan Jokowi Bongkar Kasus Vina Cirebon
Selasa, 28 Mei 2024 - 11:14 WIB
JAKARTA - Hotman Paris kembali meminta bantuan Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) untuk membongkar kasus pembunuhan Vina Dewi Arsita dan M Rizky Rudiana di Cirebon, Jawa Barat pada 27 Agustus 2016 silam. Polisi belum lama ini menangkap Pegi Setiawan alias Perong yang disangka sebagai pembunuh Vina yang buron.
Polisi menyatakan bahwa Pegi merupakan pembunuh terakhir yang ditangkap. Dua orang yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO), Andi dan Dani, dinyatakan fiktif karena didasarkan pengakuan para terpidana yang asal-asalan.
"Presiden Jokowi perlu berikan perintah tegas untuk bongkar fakta sebenarnya kasus kematian Vina Cirebon ," kata Hotman dalam keterangan unggahan video melalui akun instagram @hotmanparisofficial, Selasa (28/5/2024).
Sebelumnya, Hotman juga sempat meminta kepada Presiden Jokowi untuk memberikan atensi ke kasus Vina. Terutama ketika sosok DPO Pegi Setiawan alias Perong alias Robi Irawan dimunculkan dalam konferensi pers di Mapolda Jabar, Minggu (26/5/2024).
Terlebih, kata Hotman, dalam konferensi pers tersebut, Pegi bersikukuh tidak membunuh Vina dan Eki. Bahkan, ia terus meminta berbicara di sela-sela konferensi pers, meskipun kesempatan itu tidak diberikan oleh pihak kepolisian.
"Aduh apa yang terjadi hukum di Negeri ini? Pak Jokowi please help! Darurat hukum! Yang dua DPO katanya Fiksi? Tidak eksis? What? Kasihan lihat muka Pegy!," tulis Hotman di akun instagramnya @hotmanparisofficial, Minggu (26/5/2024).
Sebagai informasi, selama konferensi pers di Mapolda Jabar, Pegi beberapa kali memberikan isyarat penolakan atas semua keterangan yang disampaikan oleh Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Jules Abraham Abast, dan Dirkrimum, Kombes Pol Surawan.
Pegi terlihat menggelengkan kepala sebagai tanda penolakan terhadap pernyataan polisi yang menyebut perannya dalam pembunuhan Vina dan Rizky. "Bohong," kata Pegi melalui gerakan bibir.
Setelah konferensi pers, Pegi berbicara langsung menanggapi pernyataan polisi. Ia mengklaim bahwa semua tuduhan yang diarahkan kepadanya adalah kebohongan. "Saya ingin bicara," ujar Pegi.
Namun, polisi segera menggiring Pegi meninggalkan lokasi pers rilis di depan Kantor Ditreskrimum Polda Jabar. Meski demikian, Pegi tetap bersikukuh ingin berbicara. "Saya tidak pernah melakukan pembunuhan itu, saya rela mati," tegasnya.
Polisi menyatakan bahwa Pegi merupakan pembunuh terakhir yang ditangkap. Dua orang yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO), Andi dan Dani, dinyatakan fiktif karena didasarkan pengakuan para terpidana yang asal-asalan.
"Presiden Jokowi perlu berikan perintah tegas untuk bongkar fakta sebenarnya kasus kematian Vina Cirebon ," kata Hotman dalam keterangan unggahan video melalui akun instagram @hotmanparisofficial, Selasa (28/5/2024).
Sebelumnya, Hotman juga sempat meminta kepada Presiden Jokowi untuk memberikan atensi ke kasus Vina. Terutama ketika sosok DPO Pegi Setiawan alias Perong alias Robi Irawan dimunculkan dalam konferensi pers di Mapolda Jabar, Minggu (26/5/2024).
Terlebih, kata Hotman, dalam konferensi pers tersebut, Pegi bersikukuh tidak membunuh Vina dan Eki. Bahkan, ia terus meminta berbicara di sela-sela konferensi pers, meskipun kesempatan itu tidak diberikan oleh pihak kepolisian.
"Aduh apa yang terjadi hukum di Negeri ini? Pak Jokowi please help! Darurat hukum! Yang dua DPO katanya Fiksi? Tidak eksis? What? Kasihan lihat muka Pegy!," tulis Hotman di akun instagramnya @hotmanparisofficial, Minggu (26/5/2024).
Sebagai informasi, selama konferensi pers di Mapolda Jabar, Pegi beberapa kali memberikan isyarat penolakan atas semua keterangan yang disampaikan oleh Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Jules Abraham Abast, dan Dirkrimum, Kombes Pol Surawan.
Pegi terlihat menggelengkan kepala sebagai tanda penolakan terhadap pernyataan polisi yang menyebut perannya dalam pembunuhan Vina dan Rizky. "Bohong," kata Pegi melalui gerakan bibir.
Setelah konferensi pers, Pegi berbicara langsung menanggapi pernyataan polisi. Ia mengklaim bahwa semua tuduhan yang diarahkan kepadanya adalah kebohongan. "Saya ingin bicara," ujar Pegi.
Namun, polisi segera menggiring Pegi meninggalkan lokasi pers rilis di depan Kantor Ditreskrimum Polda Jabar. Meski demikian, Pegi tetap bersikukuh ingin berbicara. "Saya tidak pernah melakukan pembunuhan itu, saya rela mati," tegasnya.
(abd)
tulis komentar anda