Arti dan Makna Baret Ungu Marinir terkait Mitos Jawa dan Nyi Roro Kidul?
Selasa, 28 Mei 2024 - 06:07 WIB
JAKARTA - Arti dan makna baret ungu milik Korps Marinir disebut-sebut terkait mitos Jawa dan Nyi Roro Kidul. Dalam mitologi Jawa, warna ungu menjadi warna selendang Nyi Roro Kidul yang juga menjadi penguasa samudera di Indonesia.
Makna baret ungu dari pasukan elite TNI Angkatan Laut (AL) yang lahir pada 15 November 1945 ini yang dikaitkan dengan selendang Nyi Roro Kidul yang berwarna ungu itu karena dianggap ampuh dalam memberi pengamanan serta perlindungan bagi negara.
Dikutip dari tni.mil.id, Selasa (28/5/2024), marinir sebagai bagian integral dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) sejak lahirnya telah mengemban amanat penderitaan rakyat.
Menurut sejarahnya, pertama kali warna ungu pada baret tersebut dikenakan oleh Korps Marinir pada saat masih bernama KKO AL. Yang pada saat itu masih berupa pita pada kode pengaman yang digunakan di tahun 1958.
Saat itu, pasukan Korps Marinir terlibat di dalam operasi 17 Agustus. Yang merupakan suatu aksi dari militer dalam memberantas/menumpas pembangkangan yang dilakukan oleh PRRI di Sumatra Barat.
Atas peristiwa ini Korps Marinir pun menetapkan warna ungu pada baretnya di tahun 1961. Tepat pada saat Batalyon I KKO AL terlibat di dalam operasi yang dilakukan di Aceh yang dinamakan Operasi Alugoro.
Pengalaman Revolusi Kemerdekaan RI yang panjang, berjuang bahu-membahu bersama dengan rakyat dalam suatu dinamika revolusi, telah menanamkan etos yang memandang dirinya sebagai pejuang prajurit dan prajurit pejuang.
Oleh karena itu sebagaimana kekuatan perjuangan yang lain, Marinir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sebutan sebagai Tentara Pejuang, Tentara Rakyat, dan TNI.
Makna baret ungu dari pasukan elite TNI Angkatan Laut (AL) yang lahir pada 15 November 1945 ini yang dikaitkan dengan selendang Nyi Roro Kidul yang berwarna ungu itu karena dianggap ampuh dalam memberi pengamanan serta perlindungan bagi negara.
Dikutip dari tni.mil.id, Selasa (28/5/2024), marinir sebagai bagian integral dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) sejak lahirnya telah mengemban amanat penderitaan rakyat.
Menurut sejarahnya, pertama kali warna ungu pada baret tersebut dikenakan oleh Korps Marinir pada saat masih bernama KKO AL. Yang pada saat itu masih berupa pita pada kode pengaman yang digunakan di tahun 1958.
Baca Juga
Saat itu, pasukan Korps Marinir terlibat di dalam operasi 17 Agustus. Yang merupakan suatu aksi dari militer dalam memberantas/menumpas pembangkangan yang dilakukan oleh PRRI di Sumatra Barat.
Atas peristiwa ini Korps Marinir pun menetapkan warna ungu pada baretnya di tahun 1961. Tepat pada saat Batalyon I KKO AL terlibat di dalam operasi yang dilakukan di Aceh yang dinamakan Operasi Alugoro.
Pengalaman Revolusi Kemerdekaan RI yang panjang, berjuang bahu-membahu bersama dengan rakyat dalam suatu dinamika revolusi, telah menanamkan etos yang memandang dirinya sebagai pejuang prajurit dan prajurit pejuang.
Oleh karena itu sebagaimana kekuatan perjuangan yang lain, Marinir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sebutan sebagai Tentara Pejuang, Tentara Rakyat, dan TNI.
tulis komentar anda