Polisi Bongkar Jaringan Narkoba Lintas Provinsi, Sahroni: Kolaborasi yang Harus Dicontoh
loading...
Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni mengapresiasi Polda Metro Jaya yang mengungkap jaringan narkotika lintas Sumut-Jakarta dan menyita 34 kg ganja dan 6,98 sabu. Foto/Dok.SindoNews
A
A
A
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni mengapresiasi Polda Metro Jaya yang mengungkap jaringan narkotika lintas provinsi Sumatera Utara-Jakarta dengan menyita 34 kg ganja dan 6,98 gram sabu. Polda Metro Jaya telah menangkap lima tersangka dan menemukan gudang penyimpanan narkoba di Pinangsia, Jakarta Barat.
Sahroni menilai kolaborasi lintas sektor memang diperlukan dalam memberantas narkoba.
“Ini pencapaian baik sekali yang diraih oleh Polda Metro Jaya yang bekerjasama dengan Polda Sumut," ujar Sahroni dalam keterangannya, Selasa (18/3/2025).
"Kinerja kolaboratif seperti inilah yang kami dorong agar dilakukan seluruh instansi lintas sektor demi mewujudkan Indonesia 0 narkoba,” sambung politikus Nasdem tersebut.
Terlebih menurut Sahroni, perkebunan ganja banyak ditemui di Indonesia, khususnya di wilayah Sumatera Utara dan Aceh.
“Dan ganja ini kan banyaknya dari dalam negeri, polisi harus bisa mapping lokasi perkebunannya untuk segera dimusnahkan," katanya.
"Karena kalau tidak dibabat habis sumbernya, rantai pasokannya pasti tidak akan terputus. Kita harus utamakan pencegahan ketimbang penindakan,” pungkasnya.
Sahroni menilai kolaborasi lintas sektor memang diperlukan dalam memberantas narkoba.
“Ini pencapaian baik sekali yang diraih oleh Polda Metro Jaya yang bekerjasama dengan Polda Sumut," ujar Sahroni dalam keterangannya, Selasa (18/3/2025).
"Kinerja kolaboratif seperti inilah yang kami dorong agar dilakukan seluruh instansi lintas sektor demi mewujudkan Indonesia 0 narkoba,” sambung politikus Nasdem tersebut.
Terlebih menurut Sahroni, perkebunan ganja banyak ditemui di Indonesia, khususnya di wilayah Sumatera Utara dan Aceh.
“Dan ganja ini kan banyaknya dari dalam negeri, polisi harus bisa mapping lokasi perkebunannya untuk segera dimusnahkan," katanya.
"Karena kalau tidak dibabat habis sumbernya, rantai pasokannya pasti tidak akan terputus. Kita harus utamakan pencegahan ketimbang penindakan,” pungkasnya.
(shf)
Lihat Juga :
