Kapolri dan Jaksa Agung Akrab di Istana, Lemkapi: Komitmen Kuat Berantas Korupsi
Senin, 27 Mei 2024 - 18:53 WIB
JAKARTA - Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian (Lemkapi) Edi Hasibuan mengapresiasi keakraban Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dengan Jaksa Agung Sanitar Burhanuddin di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (27/5/2024). Menurut Edi, keakraban tersebut menunjukkan kedua institusi itu berkomitmen pemberantasan korupsi.
"Keakraban Kapolri dengan Jaksa Agung di Istana Negara patut diapresiasi. Kekompakan ini menunjukkan kepada publik bahwa kedua tokoh pimpinan penegak hukum ini sama-sama memiliki komitmen yang kuat untuk memberantas kejahatan korupsi dalam pertambangan," kata Edi saat dihubungi, Senin (27/5/2024).
Pertemuan antara Kapolri dan Jaksa Agung itu berlangsung di tengah isu ketegangan antara Kejagung dengan Polri. Isu ketegangan itu muncul setelah adanya dugaan penguntitan personel Densus 88 terhadap Jaksa Agung Muda bidang Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah di sebuah restoran Prancis di kawasan Cipete, Jakarta Selatan, Minggu (19/5/2024).
Namun Edi merasa, tidak ada pertikaian antara kedua institusi penegak hukum tersebut. Ia menilai, kekompakan antara Sigit dan Burhanuddin memberikan kesejukan.
"Kami melihat tidak ada persoalan antara Polri dan Kejaksaan. Kekompakan mereka membawa kesejukan dan keakraban mereka meyakinkan masyarakat bahwa Polri dan Kejaksaan sama-sama berkomitmen memberantas korupsi dalam bidang pertambangan," kata dosen pascasarjana Universitas Bhayangkara Jakarta ini.
Ia menilai, komitmen Polri dan Kejaksaan saling mendukung untuk memberantas korupsi dalam bidang pertambangan. Semua penegakan hukum yang dilakukan Kejaksaan, menurutnya, didukung penuh oleh kepolisian, termasuk memproses secara hukum jika ada oknum anggota Polri dan pensiunan jenderal polisi sekalipun yang terlibat dalam korupsi tambang.
"Kami yakin tidak ada yang ditutupi. Kalau ada yang terbukti pasti akan diproses secara hukum," kata pemerhati kepolisian ini.
Sebelumnya, Jaksa Agung dan Kapolri tampak kompak saat menghadiri peluncuran Government Technology (GovTech) INA Digital di Istana Negara, Jakarta, Senin (27/5/2024).
"Keakraban Kapolri dengan Jaksa Agung di Istana Negara patut diapresiasi. Kekompakan ini menunjukkan kepada publik bahwa kedua tokoh pimpinan penegak hukum ini sama-sama memiliki komitmen yang kuat untuk memberantas kejahatan korupsi dalam pertambangan," kata Edi saat dihubungi, Senin (27/5/2024).
Pertemuan antara Kapolri dan Jaksa Agung itu berlangsung di tengah isu ketegangan antara Kejagung dengan Polri. Isu ketegangan itu muncul setelah adanya dugaan penguntitan personel Densus 88 terhadap Jaksa Agung Muda bidang Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah di sebuah restoran Prancis di kawasan Cipete, Jakarta Selatan, Minggu (19/5/2024).
Namun Edi merasa, tidak ada pertikaian antara kedua institusi penegak hukum tersebut. Ia menilai, kekompakan antara Sigit dan Burhanuddin memberikan kesejukan.
"Kami melihat tidak ada persoalan antara Polri dan Kejaksaan. Kekompakan mereka membawa kesejukan dan keakraban mereka meyakinkan masyarakat bahwa Polri dan Kejaksaan sama-sama berkomitmen memberantas korupsi dalam bidang pertambangan," kata dosen pascasarjana Universitas Bhayangkara Jakarta ini.
Ia menilai, komitmen Polri dan Kejaksaan saling mendukung untuk memberantas korupsi dalam bidang pertambangan. Semua penegakan hukum yang dilakukan Kejaksaan, menurutnya, didukung penuh oleh kepolisian, termasuk memproses secara hukum jika ada oknum anggota Polri dan pensiunan jenderal polisi sekalipun yang terlibat dalam korupsi tambang.
"Kami yakin tidak ada yang ditutupi. Kalau ada yang terbukti pasti akan diproses secara hukum," kata pemerhati kepolisian ini.
Sebelumnya, Jaksa Agung dan Kapolri tampak kompak saat menghadiri peluncuran Government Technology (GovTech) INA Digital di Istana Negara, Jakarta, Senin (27/5/2024).
tulis komentar anda