Siapkan Visi Misi Calon Kepala Daerah, Megawati: Yang Maju Lewat PDIP Harus Jalankan

Minggu, 26 Mei 2024 - 16:07 WIB
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri mengatakan pihaknya akan menyiapkan visi-misi bagi calon kepala daerah (cakada) yang maju melalui partainya. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri mengatakan pihaknya akan menyiapkan visi-misi bagi calon kepala daerah (cakada) yang maju melalui partainya. Megawati memerintahkan para cakada harus menjalankan visi misi yang dibuat partainya.

Hal itu diungkapkan Megawati saat berpidato dalam penutupan acara Rakernas V PDIP di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta Utara, Minggu (26/5/2024). Megawati menuturkan visi misi cakada harus senapas dengan visi misi kepala desa.



"Jadi nanti kalau pilkada itu, tidak ada, kan harus bikin visi misi. Visi misi dari partai. Kalau ada yang tidak setuju, tidak setuju. Kami yang akan membuat visi misinya dan itu harus dijalankan, dan itu harus sama visi sampai kepala desa. Yang dari kita (usung calonnya), kalau dari yang lain saya enggak mau urusin. Terserah. Tetapi kalau dari tidak tidak seperti sekarang," jelas Megawati.



Megawati menjelaskan inisiasi pembuatan visi misi bagi cakada itu bermula kala dirinya pernah berbincang dengan kepala desa. Saat itu, ia mengaku kagum dengan vis misi kepala desa. Namun, ia kecewa lantaran visi misi itu dibuat oleh konsultan politik.

"Saya kan suka ngobrol umpamanya kepala desa. Wuih kok pinter ya kamu bikin visi misi. Ini pikiranmu sendiri? Mboten. Yang lucunya dia kan hebat nih, 'mboten, ini kan pakai konsultan Bu.' Mateng. Awas loh ya kalau masih begitu, enggak dah. Saya bikinkan (visi misi)," tutur Megawati saat menirukan percakapan dengan kepala desa itu.

Megawati mengatakan visi misi yang dibuat partainya akan diambil dari konsep pola pembangunan semesta dan berencana. Ia memastikan konsep visi misi itu bisa dipertanggungjawabkan.

"Karena kita sudah bedah. Jadi dapat dipertanggungjawabkan, karena itu yang harusnya pada waktu itulah dibuat oleh Bung Karno, tetapi begitu Pak Harto diubah disembunyikan. Baru setelah itukan saya cari, apa sih kok sampai disembunyikan," ucap Megawati.



"Ketika dibedah itu kan ada timnya. Waduh saya bilang, coba sayang banget ini, hanya karena itu katanya buatan Bung Karno. Ya memang zaman Bung Karno memang (dibuatnya), tetapi yang buat itu 600 doktor," terang Megawati.
(kri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More