Bulan Pendidikan Nasional, Buku 'Bersuara untuk Udara' Resmi Diluncurkan
Sabtu, 25 Mei 2024 - 20:52 WIB
JAKARTA - Memanfaatkan momentum Bulan Pendidikan Nasional, buku 'Bersuara untuk Udara' resmi diluncurkan. Buku ini digagas oleh Yayasan Udara Anak Bangsa atau yang dikenal Bicara Udara.
Proses pembuatan buku yang bekerja sama dengan start-up Edutech Kinderkloud ini mengedepankan edukasi publik, riset, kolaborasi, serta advokasi kepada pemerintah mengenai isu polusi udara.
"Kita semua punya peran dalam meningkatkan kualitas udara, lebih dari sekadar mengeluh atau mengharapkan peran pemerintah. Lewat buku ini, kami mencoba untuk memberi pandangan kepada para orang tua mengenai pentingnya peran serta mereka dalam mendidik anak-anak tentang lingkungan," tutur Co-Founder Bicara Udara, Ratna Kartadjoemena saat acara peluncuran di Buumi Playscape, Pacific Place, Jakarta Selatan, Sabtu (25/5/2024).
Ratna menjelaskan, dalam menghadapi masalah dan tantangan lingkungan saat ini, para orang tua diharapkan siap terlibat untuk memastikan masa depan dan keberlangsungan anak-anak mereka.
Baginya membangun literasi lingkungan (eco-literacy) di kalangan anak-anak adalah langkah penting untuk menyadarkan mereka akan sumber daya yang terbatas dan mendorong kebijaksanaan dalam menggunakan sumber daya tersebut.
Senada disampaikan Co-Founder Parentalk, Nucha Bachri. Menurutnya, pentingnya mengedukasi anak untuk peduli lingkungan bisa dimulai dengan menumbuhkan awareness lewat hal-hal yang dekat dengan mereka.
"Kita harus mulai mengajak anak-anak untuk aware dengan isu lingkungan melalui berbagai medium yang mereka sukai, seperti buku cerita," kata Nucha yang juga hadir dalam sesi talkshow.
Menurut Nucha, orang tua bisa mengajak anak untuk sadar terhadap berbagai aktivitas yang berdampak, seperti hemat air saat mandi, hemat listrik, serta tidak membakar sampah.
"Selain itu, kita bisa mengajak mereka untuk menerapkan gaya hidup hijau seperti membawa tumblr untuk minum atau tote bag saat berbelanja," imbuhnya.
Kolaborasi antara Bicara Udara dan Kinderkloud ini bertujuan untuk mempersiapkan anak-anak menjadi pembaca yang cerdas sekaligus pemimpin masa depan yang peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan serta kesejahteraan planet ini.
Dengan meningkatkan eco-literacy, diharapkan anak-anak akan lebih bijak dalam menggunakan sumber daya alam dan lebih proaktif dalam menjaga lingkungan.
Proses pembuatan buku yang bekerja sama dengan start-up Edutech Kinderkloud ini mengedepankan edukasi publik, riset, kolaborasi, serta advokasi kepada pemerintah mengenai isu polusi udara.
"Kita semua punya peran dalam meningkatkan kualitas udara, lebih dari sekadar mengeluh atau mengharapkan peran pemerintah. Lewat buku ini, kami mencoba untuk memberi pandangan kepada para orang tua mengenai pentingnya peran serta mereka dalam mendidik anak-anak tentang lingkungan," tutur Co-Founder Bicara Udara, Ratna Kartadjoemena saat acara peluncuran di Buumi Playscape, Pacific Place, Jakarta Selatan, Sabtu (25/5/2024).
Ratna menjelaskan, dalam menghadapi masalah dan tantangan lingkungan saat ini, para orang tua diharapkan siap terlibat untuk memastikan masa depan dan keberlangsungan anak-anak mereka.
Baginya membangun literasi lingkungan (eco-literacy) di kalangan anak-anak adalah langkah penting untuk menyadarkan mereka akan sumber daya yang terbatas dan mendorong kebijaksanaan dalam menggunakan sumber daya tersebut.
Senada disampaikan Co-Founder Parentalk, Nucha Bachri. Menurutnya, pentingnya mengedukasi anak untuk peduli lingkungan bisa dimulai dengan menumbuhkan awareness lewat hal-hal yang dekat dengan mereka.
"Kita harus mulai mengajak anak-anak untuk aware dengan isu lingkungan melalui berbagai medium yang mereka sukai, seperti buku cerita," kata Nucha yang juga hadir dalam sesi talkshow.
Menurut Nucha, orang tua bisa mengajak anak untuk sadar terhadap berbagai aktivitas yang berdampak, seperti hemat air saat mandi, hemat listrik, serta tidak membakar sampah.
"Selain itu, kita bisa mengajak mereka untuk menerapkan gaya hidup hijau seperti membawa tumblr untuk minum atau tote bag saat berbelanja," imbuhnya.
Kolaborasi antara Bicara Udara dan Kinderkloud ini bertujuan untuk mempersiapkan anak-anak menjadi pembaca yang cerdas sekaligus pemimpin masa depan yang peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan serta kesejahteraan planet ini.
Dengan meningkatkan eco-literacy, diharapkan anak-anak akan lebih bijak dalam menggunakan sumber daya alam dan lebih proaktif dalam menjaga lingkungan.
(abd)
tulis komentar anda