Menghayati Kebangkitan Nasional melalui Kedamaian Hari Raya Waisak

Sabtu, 25 Mei 2024 - 14:43 WIB
"Komunikasi tetap menjadi kunci. Dengan membuka dialog, kita bisa menawarkan solusi untuk mengurangi ketegangan dan menyadarkan pihak-pihak yang mengganggu. Ini sudah saya lakukan dari waktu ke waktu, baik di Indonesia maupun di berbagai pelosok dunia melalui interfaith action. Komunikasi yang baik bisa membuka pikiran dan hati, sehingga tindakan-tindakan negatif bisa diminimalkan atau bahkan dibatalkan," imbuhnya.

Memahami pentingnya komunikasi efektif yang mampu menjembatani berbagai perbedaan bukanlah tugas pemuka agama atau tokoh masyarakat saja. Masyarakat pada umumnya harus merasakan kebutuhan yang sama akan hidup berdampingan dalam kedamaian. Dengan demikian, masyarakat sebagai civil society bisa berkontribusi mewujudkan Indonesia yang harmoni sesuai dengan kemampuannya.

Pemuka agama Budha yang aktif dalam kegiatan lintas keimanan ini pun mengingatkan bahwa ketahanan nasional tidak hanya bergantung pada kebijakan pemerintah, tapi juga partisipasi aktif masyarakat. Selain itu, kesejahteraan dan tingkat pendidikan yang baik bagi masyarakat adalah kunci membangun resiliensi terhadap ideologi transnasional.

"Rakyat yang sejahtera dan terdidik cenderung lebih tenang dan bisa berpikir jernih, sehingga lebih mudah untuk diajak bekerja sama menjaga keutuhan bangsa. Penting bagi kita untuk membawa pesan damai ini ke masyarakat luas, khususnya pada umat masing-masing agama. Hal ini bisa dilakukan melalui kegiatan sosial yang melibatkan semua, seperti gerakan lingkungan bersih dan manajemen sampah," ungkapnya.

"Dengan semangat Hari Kebangkitan Nasional dan Waisak, mari kita sinergikan upaya kita semua untuk menciptakan Indonesia yang damai, rukun, dan sejahtera," kata Prof Philip.
(abd)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More