Menkes Akan Naturalisasi Dokter agar Nakes Naik Kelas
Rabu, 22 Mei 2024 - 12:15 WIB
JAKARTA - Konsep naturalisasi atau mendatangkan ahli dari luar negeri ke Indonesia ternyata tidak hanya ada pada tim sepak bola. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga akan menerapkan konsep tersebut untuk tenaga kesehatan (nakes) di Indonesia.
Menurut Menkes kebijakan mendatangkan dokter naturalisasi dari luar negeri bertujuan membuat nakes Indonesia naik kelas. Ia pun menggunakan analogi pemain Timbas Indonesia yang mendatangankan pemain naturalisasi, sehingga permainannya lebih keren.
"Untungnya orang Indonesia tidak ada yang melarang pelatih bola tidak boleh asing. Kalau kita ada undang-undang pelatih bola asing harus belajar dulu 5 tahun di Indonesia untuk bisa jadi pelatih, nggak akan (timnas) Indonesia menang. Ini bagus buat kita (di sektor kesehatan) introspeksi," kata Menkes Budi dalam Forum Komunikasi Nasional Tenaga Kesehatan seperti dikutip dari YouTube Kementerian Kesehatan, Selasa (21/5/2024).
"Saya percaya nih masuknya pelatih Korea Selatan (Shin Tae-yong) dan pemain naturalisasi, banyak pemain-pemain bola Indonesia asli akan jauh lebih hebat dan pintar dibandingkan sebelumnya. Tapi kalau semua pemain bola Indonesia nggak boleh ada naturalisasi, akan menghilangkan kesempatan pemain bola kita maju. Itu yang membuat pemain bola kita tidak akan maju," ujar Budi.
Menurut Menkes, konsep naturalisasi di Timnas Indonesia juga bisa diterapkan pada nakes. Meski kehadiran dokter asing di Indonesia memang sempat menjadi perdebatan beberapa waktu lalu tetapi Budi menekankan ini merupakan langkah yang tepat untuk menyelesaikan masalah kesehatan di Indonesia.
"Jadi, Bapak Ibu nanti kalau ada dokter asing masuk, direktur utama rumah sakit bule masuk, tolong dilihat itu bukan akan menghabiskan atau menutup lapangan kerja. Itu untuk menjawab isu fundamental bahwa kita harus meningkatkan kualitas tenaga kesehatan kita," katanya.
"Nanti kalau bentar lagi ada (dokter asing) yang masuk, Bapak Ibu jangan marah, jangan nyebarin (isu) di WA Group. Bapak Ibu bilang, 'ayo kita buktikan kesempatan ini untuk mengangkat putra-putri tenaga kesehatan Indonesia untuk lebih baik ke depannya," tutup Budi.
Menurut Menkes kebijakan mendatangkan dokter naturalisasi dari luar negeri bertujuan membuat nakes Indonesia naik kelas. Ia pun menggunakan analogi pemain Timbas Indonesia yang mendatangankan pemain naturalisasi, sehingga permainannya lebih keren.
"Untungnya orang Indonesia tidak ada yang melarang pelatih bola tidak boleh asing. Kalau kita ada undang-undang pelatih bola asing harus belajar dulu 5 tahun di Indonesia untuk bisa jadi pelatih, nggak akan (timnas) Indonesia menang. Ini bagus buat kita (di sektor kesehatan) introspeksi," kata Menkes Budi dalam Forum Komunikasi Nasional Tenaga Kesehatan seperti dikutip dari YouTube Kementerian Kesehatan, Selasa (21/5/2024).
Baca Juga
"Saya percaya nih masuknya pelatih Korea Selatan (Shin Tae-yong) dan pemain naturalisasi, banyak pemain-pemain bola Indonesia asli akan jauh lebih hebat dan pintar dibandingkan sebelumnya. Tapi kalau semua pemain bola Indonesia nggak boleh ada naturalisasi, akan menghilangkan kesempatan pemain bola kita maju. Itu yang membuat pemain bola kita tidak akan maju," ujar Budi.
Menurut Menkes, konsep naturalisasi di Timnas Indonesia juga bisa diterapkan pada nakes. Meski kehadiran dokter asing di Indonesia memang sempat menjadi perdebatan beberapa waktu lalu tetapi Budi menekankan ini merupakan langkah yang tepat untuk menyelesaikan masalah kesehatan di Indonesia.
"Jadi, Bapak Ibu nanti kalau ada dokter asing masuk, direktur utama rumah sakit bule masuk, tolong dilihat itu bukan akan menghabiskan atau menutup lapangan kerja. Itu untuk menjawab isu fundamental bahwa kita harus meningkatkan kualitas tenaga kesehatan kita," katanya.
"Nanti kalau bentar lagi ada (dokter asing) yang masuk, Bapak Ibu jangan marah, jangan nyebarin (isu) di WA Group. Bapak Ibu bilang, 'ayo kita buktikan kesempatan ini untuk mengangkat putra-putri tenaga kesehatan Indonesia untuk lebih baik ke depannya," tutup Budi.
(abd)
tulis komentar anda