Jokowi Tinjau Lokasi Banjir Bandang Sumbar, Siapkan Lahan Relokasi Korban Terdampak

Selasa, 21 Mei 2024 - 14:27 WIB
Presiden Jokowi meninjau lokasi dan korban banjir bandang Sumatera Barat. Jokowi menilai penanganan bencana di lokasi yang terdampak sudah berjalan dengan baik. Foto/BPMI Setpres
AGAM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau lokasi dan korban banjir bandang Sumatera Barat . Jokowi menilai penanganan bencana di lokasi yang terdampak sudah berjalan dengan baik.

“Ya saya lihat penanganan bencana di Agam maupun di Tanah Datar ini sudah baik, baik dimulai dari evakuasi korban kemudian juga penanganan pengungsi. Tadi saya tanya pengungsi yang ada di sini, kemudian juga pembangunan jalan, dan juga jembatan-jembatan darurat semuanya sudah dilakukan dan masih ada 1-2 yang masih dalam proses yang kita kejar agar semuanya secepatnya kembali normal,” ujar Jokowi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Selasa (21/5/2024).

Jokowi mengatakan total terdapat 625 rumah yang mengalami rusak ringan hingga berat. Untuk rumah rusak berat, ia menyebut ada 159 unit yang akan direlokasi.



“Kemudian juga untuk rumah-rumah yang rusak, ada 625 rumah, baik yang berat, yang sedang maupun yang ringan. Yang berat ada 159 rumah sudah terdata semuanya. Ini nanti kalau ada yang memang harus direlokasi, direlokasi,” jelasnya.

Jokowi meminta jajaran pemerintah daerah (pemda) untuk menyiapkan lahan untuk dijadikan tempat relokasi bagi warga yang terdampak. Ia juga memerintahkan Kementerian PUPR untuk segera memulai pembangunan jika lahan untuk relokasi sudah disiapkan.

“Tadi Pak Bupati, Pak Gubernur sudah menyiapkan lahannya. Sehingga segera nanti ada penataan lokasi. Kalau sudah, pemerintah pusat, Kementerian PU akan saya perintahkan untuk segera dimulai, karena barangnya yang untuk pembangunan ini sudah siap,” ungkapnya.

Lebih jauh, ia menyebutkan sebanyak 100 dari 159 kepala keluarga (KK) sudah setuju untuk direlokasi. Sisanya, masih dalam proses.



“(Dari 159 itu ada 100-an lah) tadi yang rusak berat, yang rumahnya rusak berat yang memang di jalur yang berbahaya tidak mungkin dia kita biarkan mereka, penduduk kita biarkan membangun di tempat itu lagi. Sangat berbahaya sehingga harus direlokasi. Dari 159 ada 100-an yang sudah setuju untuk relokasi, sisanya masih dalam proses,” pungkasnya.
(kri)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More