Sosok di Balik Branding Gemoy Prabowo Menyita Perhatian Ribuan Peserta Webinar
Senin, 20 Mei 2024 - 18:49 WIB
JAKARTA - Pakar komunikasi politik Irfan Asy’ari Sudirman Wahid atau akrab disapa Ipang Wahid dihadirkan dalam Webinar Forum Gosip DNVB Indonesia pada Sabtu (18/5/2024). Sosok di balik branding Gemoy Prabowo Subianto itu menyita perhatian ribuan peserta webinar tersebut.
Webinar ini berhasil memecahkan rekor dengan jumlah peserta terbanyak dengan 2.700 lebih peserta. Pemecahan rekor ini terjadi setelah platform belajar entrepreneurship itu menghadirkan Ipang Wahid.
Selain memecahkan rekor peserta terbanyak webinar, Forum Gosip juga berhasil meningkatkan engagement Instagram, TikTok, dan media X Twitter. Dalam akun resmi Instagram DNVB Indonesia, terdapat lebih dari 100 mentions pada akunnya selama webinar berlangsung yang mayoritas diikuti digital marketing.
DNVB mengaku bahwa membludaknya peserta karena pihaknya menghadirkan putra Kiai kharismatik Salahuddin Wahid, Ipang Wahid, sosok di balik kesuksesan branding 'Gemoy' untuk Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.
Selain sebagai 'otak' branding 'Gemoy' yang melekat pada Prabowo Subianto, Gus Ipang juga berhasil menyita perhatian publik melalui karyanya dalam pembuatan iklan RCTI Oke yang viral di media X beberapa waktu lalu.
Dalam webinar, pemilik Ipang Wahid Stratejik itu membagikan pengalamannya selama 30 tahun terjun di industri iklan, yakni, mulai dari keterlibatan pembuatan iklan RCTI Oke versi nonton di tengah sawah dan stadion hingga rumah gadang hingga memproduksi langsung iklan sejumlah brand ternama seperti Gudang Garam versi Cahaya Asa, Telkom, Sampoerna Ijo, Ramayana, Nescafe, Coca-Cola, Vitacharm, Lux, dan lainnya.
Gus Ipang pun menceritakan awal mula perjalanan kariernya di dunia politik. Dia mengungkapkan, dimulai terjun di dunia politik sejak 2004 saat sang ayah Salahuddin Wahid menjadi calon wakil presiden bersama Wiranto.
Karier Ipang Wahid di dunia politik pun semakin moncer setelah bertanggung jawab dalam kemenangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019. Ipang juga sukses mengantarkan Prabowo-Gibran terpilih di Pilpres 2024, hingga dirinya mendapat sebutan pakar komunikasi politik.
Webinar ini berhasil memecahkan rekor dengan jumlah peserta terbanyak dengan 2.700 lebih peserta. Pemecahan rekor ini terjadi setelah platform belajar entrepreneurship itu menghadirkan Ipang Wahid.
Selain memecahkan rekor peserta terbanyak webinar, Forum Gosip juga berhasil meningkatkan engagement Instagram, TikTok, dan media X Twitter. Dalam akun resmi Instagram DNVB Indonesia, terdapat lebih dari 100 mentions pada akunnya selama webinar berlangsung yang mayoritas diikuti digital marketing.
DNVB mengaku bahwa membludaknya peserta karena pihaknya menghadirkan putra Kiai kharismatik Salahuddin Wahid, Ipang Wahid, sosok di balik kesuksesan branding 'Gemoy' untuk Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.
Selain sebagai 'otak' branding 'Gemoy' yang melekat pada Prabowo Subianto, Gus Ipang juga berhasil menyita perhatian publik melalui karyanya dalam pembuatan iklan RCTI Oke yang viral di media X beberapa waktu lalu.
Dalam webinar, pemilik Ipang Wahid Stratejik itu membagikan pengalamannya selama 30 tahun terjun di industri iklan, yakni, mulai dari keterlibatan pembuatan iklan RCTI Oke versi nonton di tengah sawah dan stadion hingga rumah gadang hingga memproduksi langsung iklan sejumlah brand ternama seperti Gudang Garam versi Cahaya Asa, Telkom, Sampoerna Ijo, Ramayana, Nescafe, Coca-Cola, Vitacharm, Lux, dan lainnya.
Gus Ipang pun menceritakan awal mula perjalanan kariernya di dunia politik. Dia mengungkapkan, dimulai terjun di dunia politik sejak 2004 saat sang ayah Salahuddin Wahid menjadi calon wakil presiden bersama Wiranto.
Karier Ipang Wahid di dunia politik pun semakin moncer setelah bertanggung jawab dalam kemenangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019. Ipang juga sukses mengantarkan Prabowo-Gibran terpilih di Pilpres 2024, hingga dirinya mendapat sebutan pakar komunikasi politik.
Lihat Juga :
tulis komentar anda