Kemenkes Imbau Orang Tua Tidak Jadikan Gawai sebagai Pengasuh Kedua Anak
Senin, 20 Mei 2024 - 07:11 WIB
JAKARTA - Orang tua memegang peranan penting terhadap literasi digital pada anak, tak hanya mendampingi tapi juga membimbing penggunaan internet pada anak. Pada era digital penggunaan internet tak dapat lepas dari setiap aspek kehidupan, terlebih untuk pengasuhan anak.
Hal itu dibahas dalam Obral Obrol liTerasi Digital dengan tema "Petwoalangan Aprlittle: Kasih Literasi Digital Ibu Kepada Beta" yang diselenggarakan Kementerian Kominfo (Kemenkominfo) bersama Komunitas Birthday Club.
Talk show yang dihadiri Selebritis Andien Aisyah dan Spesialis Anak, dr. William Jayadi Iskandar ini, diisi dengan saling berbagi pengalaman dan pembelajaran agar orang tua memiliki literasi digital yang mumpuni dan mudah diterapkan pada pola pengasuhan anak.
“Tumbuh kembang anak saat ini, sangat terpengaruh dengan dunia digital. Karena itu, orang tua harus bijaksana dalam mengenalkan gawai pada anak. Jika tidak maka stimulasi tumbuh kembang anak akan terpengaruh, dan bisa memiliki dampak tidak baik,” ujar Spesialis Anak, dr. William Jayadi Iskandar, Senin (20/5/2024).
Menurut William, seribu hari pertama kehidupan anak akan sangat memengaruhi kesehatan dan perkembangan saat dewasa nanti. Karena pada tahun-tahun pertama perkembangan anak, 80% otak anak sudah terbentuk dan mulai merekam informasi yang mereka peroleh.
Data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengungkapkan 98% anak usia 6-12 tahun sudah menggunakan gawai, dan rata-rata anak menggunakan gawai per hari selama 6 jam 45 menit untuk nonton video, memakai aplikasi game, dan menggunakan media sosial. Untuk itu, William menekankan agar orang tua memahami faktor risiko penggunaan gawai pada anak dan harus menetapkan batasan penggunaan gawai dan internet.
"Batasi screen time. Dari Organisasi Profesi Dokter Anak sudah menetapkan batasan screen time untuk anak. Misalkan anak umur dibawah 2 tahun, tidak boleh sama sekali kecuali video call. Antara 2-5 Tahun maksimal 1 jam per hari. Anak di atas 5 tahun maksimal 2 jam per hari,” ujar William.
Hal itu dibahas dalam Obral Obrol liTerasi Digital dengan tema "Petwoalangan Aprlittle: Kasih Literasi Digital Ibu Kepada Beta" yang diselenggarakan Kementerian Kominfo (Kemenkominfo) bersama Komunitas Birthday Club.
Talk show yang dihadiri Selebritis Andien Aisyah dan Spesialis Anak, dr. William Jayadi Iskandar ini, diisi dengan saling berbagi pengalaman dan pembelajaran agar orang tua memiliki literasi digital yang mumpuni dan mudah diterapkan pada pola pengasuhan anak.
“Tumbuh kembang anak saat ini, sangat terpengaruh dengan dunia digital. Karena itu, orang tua harus bijaksana dalam mengenalkan gawai pada anak. Jika tidak maka stimulasi tumbuh kembang anak akan terpengaruh, dan bisa memiliki dampak tidak baik,” ujar Spesialis Anak, dr. William Jayadi Iskandar, Senin (20/5/2024).
Menurut William, seribu hari pertama kehidupan anak akan sangat memengaruhi kesehatan dan perkembangan saat dewasa nanti. Karena pada tahun-tahun pertama perkembangan anak, 80% otak anak sudah terbentuk dan mulai merekam informasi yang mereka peroleh.
Data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengungkapkan 98% anak usia 6-12 tahun sudah menggunakan gawai, dan rata-rata anak menggunakan gawai per hari selama 6 jam 45 menit untuk nonton video, memakai aplikasi game, dan menggunakan media sosial. Untuk itu, William menekankan agar orang tua memahami faktor risiko penggunaan gawai pada anak dan harus menetapkan batasan penggunaan gawai dan internet.
"Batasi screen time. Dari Organisasi Profesi Dokter Anak sudah menetapkan batasan screen time untuk anak. Misalkan anak umur dibawah 2 tahun, tidak boleh sama sekali kecuali video call. Antara 2-5 Tahun maksimal 1 jam per hari. Anak di atas 5 tahun maksimal 2 jam per hari,” ujar William.
tulis komentar anda