Soal Presidential Club, Hasto: Klub Rakyat adalah Napas PDIP
Selasa, 07 Mei 2024 - 20:16 WIB
JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto menanggapi soal ajakan Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk mengajak Megawati Soekarnoputri dalam Presidential Club . Hasto mengatakan dalam sejarah dan tradisi PDIP klub yang ada adalah klub kerakyatan dengan petani, buruh, nelayan, guru, dan anak-anak muda.
"Maka dari itu, skala prioritas klub yang terus menginspirasi PDIP sebagai partai yang terus mencerminkan rakyat, kerakyatan sebagai aspek penting di dalam seluruh gerak napas PDIP," ujar Hasto usai acara Halalbihalal Barikade 98 di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (7/5/2024).
Hasto pun mengungkapkan jika pihaknya belum meninjau lebih jauh soal isu pembentukan Presidential Club merupakan cara Prabowo dalam merekonsiliasi Megawati dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang hingga saat ini belum kunjung bertemu usai kontestasi Pilpres 2024.
"Tidak ada kelembagaan terkait hal tersebut (rekonsiliasi Mega-Jokowi). Kelembagaan kita adalah kelembagaan ada kepresidenan, eksekutif, legislatif, dan peradilan. Tetapi di atas segalanya adalah kekuasaan rakyat," jelas Hasto.
Terakhir, Hasto enggan menanggapi lebih jauh soal urgensi dibentuknya Presidential Club. Dia hanya berpesan bahwa fokus seorang presiden adalah untuk menerima mandat rakyat.
"Kita fokus aja bahwa presiden menerima mandat yang sangat penting untuk mengatasi berbagai persoalan bangsa dan negara yang juga untuk membangun masa depan itu yang menjadi prioritas klub dengan rakyat," pungkasnya.
"Maka dari itu, skala prioritas klub yang terus menginspirasi PDIP sebagai partai yang terus mencerminkan rakyat, kerakyatan sebagai aspek penting di dalam seluruh gerak napas PDIP," ujar Hasto usai acara Halalbihalal Barikade 98 di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (7/5/2024).
Hasto pun mengungkapkan jika pihaknya belum meninjau lebih jauh soal isu pembentukan Presidential Club merupakan cara Prabowo dalam merekonsiliasi Megawati dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang hingga saat ini belum kunjung bertemu usai kontestasi Pilpres 2024.
"Tidak ada kelembagaan terkait hal tersebut (rekonsiliasi Mega-Jokowi). Kelembagaan kita adalah kelembagaan ada kepresidenan, eksekutif, legislatif, dan peradilan. Tetapi di atas segalanya adalah kekuasaan rakyat," jelas Hasto.
Terakhir, Hasto enggan menanggapi lebih jauh soal urgensi dibentuknya Presidential Club. Dia hanya berpesan bahwa fokus seorang presiden adalah untuk menerima mandat rakyat.
"Kita fokus aja bahwa presiden menerima mandat yang sangat penting untuk mengatasi berbagai persoalan bangsa dan negara yang juga untuk membangun masa depan itu yang menjadi prioritas klub dengan rakyat," pungkasnya.
(kri)
tulis komentar anda