Pemerintah Usulkan Reog Ponorogo, Kolintang, Kebaya Jadi Warisan Budaya UNESCO
Senin, 06 Mei 2024 - 19:37 WIB
JAKARTA - Pemerintah Indonesia saat ini mengusulkan Reog Ponorogo , Kolintang, dan Kebaya menjadi warisan dunia United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) . Ada 3 warisan budaya yang diusulkan Indonesia di UNESCO, saat ini yang dibahas di 2024 menunggu keputusan UNESCO.
“Pertama Reog Ponorogo. Kedua adalah Kolintang, ini pengajuan bersama dengan Afrika dengan alat musik dari Afrika. Lalu ketiga Kebaya,” ujar Asisten Deputi Pemajuan dan Pelestarian Budaya Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Andre Notohamijoyo dalam dialog di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Senin (6/5/2024).
Andre pun menjelaskan bahwa Kebaya menjadi warisan budaya UNESCO merupakan joint nomination dari lima negara yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan Thailand. Joint nomination merupakan sebuah mekanisme di mana dua atau lebih negara mengajukan kebudayaan secara bersama-sama setiap tahun sekali ke UNESCO.
“Kebaya ini sebetulnya merupakan join nomination dari 5 negara. Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei dan Thailand. Nah ini join nomination ini ditambah dengan Reog dan Kolintang,” jelasnya.
Andre pun mengatakan bahwa tiga warisan budaya ini menjadi target capaian Indonesia di UNESCO pada tahun 2024. “Nah 3 ini jadi yang saat ini jadi target capaian Indonesia di UNESCO. Dan kita harap keputusannya melalui world heritage committee. Dan mereka akan bersidang di Agustus atau September. Dan ini akan diputuskan apakah reog menjadi warisan budaya dunia dari Indonesia,” jelasr Andre.
Andre pun mengharapkan bahwa Reog, Kolintang, dan Kebaya bisa menyusul Sumbu Filosofis Axis Yogyakarta dan jamu yang secara resmi telah diakui sebagai warisan dunia UNESCO pada tahun 2023 lalu.
“Ini juga mengulang sidang yang sama di 2023 yang menghasilkan sumbu filosofis Yogyakarta. Dan jamu sebagai warisan budaya dunia,” pungkasnya.
“Pertama Reog Ponorogo. Kedua adalah Kolintang, ini pengajuan bersama dengan Afrika dengan alat musik dari Afrika. Lalu ketiga Kebaya,” ujar Asisten Deputi Pemajuan dan Pelestarian Budaya Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Andre Notohamijoyo dalam dialog di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Senin (6/5/2024).
Baca Juga
Andre pun menjelaskan bahwa Kebaya menjadi warisan budaya UNESCO merupakan joint nomination dari lima negara yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan Thailand. Joint nomination merupakan sebuah mekanisme di mana dua atau lebih negara mengajukan kebudayaan secara bersama-sama setiap tahun sekali ke UNESCO.
“Kebaya ini sebetulnya merupakan join nomination dari 5 negara. Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei dan Thailand. Nah ini join nomination ini ditambah dengan Reog dan Kolintang,” jelasnya.
Andre pun mengatakan bahwa tiga warisan budaya ini menjadi target capaian Indonesia di UNESCO pada tahun 2024. “Nah 3 ini jadi yang saat ini jadi target capaian Indonesia di UNESCO. Dan kita harap keputusannya melalui world heritage committee. Dan mereka akan bersidang di Agustus atau September. Dan ini akan diputuskan apakah reog menjadi warisan budaya dunia dari Indonesia,” jelasr Andre.
Andre pun mengharapkan bahwa Reog, Kolintang, dan Kebaya bisa menyusul Sumbu Filosofis Axis Yogyakarta dan jamu yang secara resmi telah diakui sebagai warisan dunia UNESCO pada tahun 2023 lalu.
“Ini juga mengulang sidang yang sama di 2023 yang menghasilkan sumbu filosofis Yogyakarta. Dan jamu sebagai warisan budaya dunia,” pungkasnya.
(kri)
tulis komentar anda