Menko PMK: Gunung Ruang Masih Berpotensi Erupsi Susulan Lebih Besar
Kamis, 02 Mei 2024 - 17:57 WIB
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengungkapkan masih ada potensi erupsi susulan Gunung Ruang yang lebih besar.
Saat ini, menurut data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) diperkirakan ada 12.000 masyarakat yang harus dievakuasi dari radius 7 kilometer (Km) pasca erupsi Gunung Ruang pada 30 April 2024 lalu.
“Ya, kan masih ada erupsi susulan yang lebih besar ya, karena itu memang masih kemungkinan ada perubahan-perubahan, tapi yang saya katakan oleh Pak Sestama saya kira itu data terakhir yang kita dapat,” ungkap Muhadjir saat konferensi pers di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Kamis (2/5/2024).
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Gunung Api (PVMBG), Hendra Gunawan mengatakan Gunung Ruang memiliki ciri khas erupsi yang cepat. Bahkan, dalam hitungan jam terjadi kenaikan status seperti saat erupsi pada 16 April lalu.
“Bahwa kita bisa lihat khasnya Ruang cepat sekali, kita harus respons selalu siaga hitungan jam. Jadi 16 April kita naikkan ke Waspada dan hari yang sama sore kita harus naik ke Siaga, jarang gunung seperti ini,” ujarnya.
Oleh karena itu, Hendra meminta masyarakay untuk meningkatkan kesiapsiagaannya. “Ini yang harus kita hadapi ke depan dan satu hari kemudian sudah menjadi awas. Ke depan perlu ada kesiapsiagaan masyarakat yang tinggal tidak jauh dari sana bagaimana ada hal-hal seperti ini lagi,” tegasnya.
Hendra menambahkan, pada 29 April status Gunung Ruang di level siaga kemudian dinaikkan lagi ke Awas. “Sebetulnya tanda-tanda bukan dari 30 April, Pukul 01.30 tapi dari tanggal 29 sudah punya perkiraan apakah akan kembali lagi,”
“Biasanya gunung kalau sudah terjadi sekali (erupsi) gitu butuh waktu lama, tapi kita keliru, Ruang beraksi lagi. Sehingga kita naikkan menjadi awas. Bahkan paginya pukul 09.00 WITA, area bahaya kita perluas dari 6 Km menjadi 7 Km,” ucapnya.
Saat ini, menurut data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) diperkirakan ada 12.000 masyarakat yang harus dievakuasi dari radius 7 kilometer (Km) pasca erupsi Gunung Ruang pada 30 April 2024 lalu.
“Ya, kan masih ada erupsi susulan yang lebih besar ya, karena itu memang masih kemungkinan ada perubahan-perubahan, tapi yang saya katakan oleh Pak Sestama saya kira itu data terakhir yang kita dapat,” ungkap Muhadjir saat konferensi pers di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Kamis (2/5/2024).
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Gunung Api (PVMBG), Hendra Gunawan mengatakan Gunung Ruang memiliki ciri khas erupsi yang cepat. Bahkan, dalam hitungan jam terjadi kenaikan status seperti saat erupsi pada 16 April lalu.
“Bahwa kita bisa lihat khasnya Ruang cepat sekali, kita harus respons selalu siaga hitungan jam. Jadi 16 April kita naikkan ke Waspada dan hari yang sama sore kita harus naik ke Siaga, jarang gunung seperti ini,” ujarnya.
Baca Juga
Oleh karena itu, Hendra meminta masyarakay untuk meningkatkan kesiapsiagaannya. “Ini yang harus kita hadapi ke depan dan satu hari kemudian sudah menjadi awas. Ke depan perlu ada kesiapsiagaan masyarakat yang tinggal tidak jauh dari sana bagaimana ada hal-hal seperti ini lagi,” tegasnya.
Hendra menambahkan, pada 29 April status Gunung Ruang di level siaga kemudian dinaikkan lagi ke Awas. “Sebetulnya tanda-tanda bukan dari 30 April, Pukul 01.30 tapi dari tanggal 29 sudah punya perkiraan apakah akan kembali lagi,”
“Biasanya gunung kalau sudah terjadi sekali (erupsi) gitu butuh waktu lama, tapi kita keliru, Ruang beraksi lagi. Sehingga kita naikkan menjadi awas. Bahkan paginya pukul 09.00 WITA, area bahaya kita perluas dari 6 Km menjadi 7 Km,” ucapnya.
(cip)
tulis komentar anda