Airlangga Yakin Indonesia di Jalan Tepat Mencapai Visi Indonesia Emas 2045
Kamis, 02 Mei 2024 - 07:49 WIB
Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan dukungan investasi untuk tumbuh sebesar 6,8% per tahun. Pemerintah telah merancang strategi komprehensif dan adaptif untuk melakukan transformasi ekonomi melalui sains dan teknologi, inovasi, dan produktivitas ekonomi, implementasi ekonomi hijau, transformasi digital, integrasi ekonomi domestik dan global, serta area perkotaan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi.
Terkait upaya seimbang pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dari sisi domestik maupun global, Airlangga menjelaskan bahwa pada tingkat nasional, pemerintah berfokus pada perbaikan peraturan dan kemudahan melakukan bisnis untuk menarik investasi di Indonesia, antara lain melalui penegakan UU Cipta Kerja, implementasi pendekatan berbasis risiko OSS, dan memberikan insentif fiskal.
“Sementara itu, sebagai significant global player, Indonesia terus menunjukkan kepemimpinannya baik di tingkat global melalui forum G20 hingga forum regional seperti ASEAN dan Indo-Pacific Economic Framework (IPEF). Proses keanggotaan OECD juga bertujuan untuk memfasilitasi formulasi dan perbaikan kebijakan dan peraturan,” ungkapnya dalam kuliah tamu yang dihadiri lebih dari 100 mahasiswa di London tersebut
Lebih lanjut Airlangga mengungkapkan upaya pemerintah dalam memobilisasi dan memaksimalkan tiga mesin ekonomi untuk mempercepat pertumbuhan. Pertama, mesin perekonomian konvensional yang digunakan harus diperbaharui untuk meningkatkan kapasitas dan produktivitas yang ada. Revitalisasi mesin ini akan meningkatkan stabilitas makroekonomi dengan meningkatkan investasi baru, ekspor, dan daya saing.
Kedua, mesin ekonomi baru yang akan berfungsi sebagai akselerator pertumbuhan masa depan. Mesin ekonomi baru ini mencakup penggunaan aplikasi digital dan kecerdasan buatan, pengembangan industri semikonduktor untuk mendorong industrialisasi, dan pengembangan ekonomi hijau dan energi terbarukan.
Ketiga, mesin ketahanan sosial yang bermanfaat bagi kelangsungan hidup kelompok masyarakat miskin dan rentan. Airlangga pun mengundang pelajar yang hadir dalam kuliah tamu itu untuk dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di Inggris untuk meningkatkan kontribusi bagi perekonomian Indonesia.
Salah satu sektor yang menarik adalah ekosistem kendaraan listrik. Pemerintah berkomitmen untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik yang selaras dengan strategi down streaming critical mineral Indonesia. Selain itu, pengembangan sektor ini akan mempercepat agenda dekarbonisasi.
Indonesia juga mulai menjadi pusat produksi kendaraan listrik global, antara lain Hyundai Motor Manufacturing Indonesia, SGMW Motor Indonesia, BYD Motor, dan Chery Indonesia. Sementara itu, beberapa produsen yang dikonfirmasi akan bergabung pada 2024 adalah Neta, Vinfast, Citroen, dan MG Motors.
Total penjualan kendaraan listrik baterai sepanjang 2023 mencapai 17.147 unit atau tumbuh 66% dibandingkan dengan 2022. Kuliah tamu itu turut dihadiri Wakil Menteri Perdagangan RI, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian.
Kemudian, Plt. Sekretaris Jenderal Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus, dan Duta Besar RI untuk Kerajaan Inggris merangkap Irlandia dan IMO. Kuliah tamu di LSE ini terlaksana melalui kerja sama Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di London dengan Kemenko Perekonomian yang dihadiri pelajar internasional di Inggris.
Terkait upaya seimbang pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dari sisi domestik maupun global, Airlangga menjelaskan bahwa pada tingkat nasional, pemerintah berfokus pada perbaikan peraturan dan kemudahan melakukan bisnis untuk menarik investasi di Indonesia, antara lain melalui penegakan UU Cipta Kerja, implementasi pendekatan berbasis risiko OSS, dan memberikan insentif fiskal.
“Sementara itu, sebagai significant global player, Indonesia terus menunjukkan kepemimpinannya baik di tingkat global melalui forum G20 hingga forum regional seperti ASEAN dan Indo-Pacific Economic Framework (IPEF). Proses keanggotaan OECD juga bertujuan untuk memfasilitasi formulasi dan perbaikan kebijakan dan peraturan,” ungkapnya dalam kuliah tamu yang dihadiri lebih dari 100 mahasiswa di London tersebut
Lebih lanjut Airlangga mengungkapkan upaya pemerintah dalam memobilisasi dan memaksimalkan tiga mesin ekonomi untuk mempercepat pertumbuhan. Pertama, mesin perekonomian konvensional yang digunakan harus diperbaharui untuk meningkatkan kapasitas dan produktivitas yang ada. Revitalisasi mesin ini akan meningkatkan stabilitas makroekonomi dengan meningkatkan investasi baru, ekspor, dan daya saing.
Kedua, mesin ekonomi baru yang akan berfungsi sebagai akselerator pertumbuhan masa depan. Mesin ekonomi baru ini mencakup penggunaan aplikasi digital dan kecerdasan buatan, pengembangan industri semikonduktor untuk mendorong industrialisasi, dan pengembangan ekonomi hijau dan energi terbarukan.
Ketiga, mesin ketahanan sosial yang bermanfaat bagi kelangsungan hidup kelompok masyarakat miskin dan rentan. Airlangga pun mengundang pelajar yang hadir dalam kuliah tamu itu untuk dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di Inggris untuk meningkatkan kontribusi bagi perekonomian Indonesia.
Salah satu sektor yang menarik adalah ekosistem kendaraan listrik. Pemerintah berkomitmen untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik yang selaras dengan strategi down streaming critical mineral Indonesia. Selain itu, pengembangan sektor ini akan mempercepat agenda dekarbonisasi.
Indonesia juga mulai menjadi pusat produksi kendaraan listrik global, antara lain Hyundai Motor Manufacturing Indonesia, SGMW Motor Indonesia, BYD Motor, dan Chery Indonesia. Sementara itu, beberapa produsen yang dikonfirmasi akan bergabung pada 2024 adalah Neta, Vinfast, Citroen, dan MG Motors.
Total penjualan kendaraan listrik baterai sepanjang 2023 mencapai 17.147 unit atau tumbuh 66% dibandingkan dengan 2022. Kuliah tamu itu turut dihadiri Wakil Menteri Perdagangan RI, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian.
Kemudian, Plt. Sekretaris Jenderal Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus, dan Duta Besar RI untuk Kerajaan Inggris merangkap Irlandia dan IMO. Kuliah tamu di LSE ini terlaksana melalui kerja sama Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di London dengan Kemenko Perekonomian yang dihadiri pelajar internasional di Inggris.
Lihat Juga :
tulis komentar anda