Tingkatkan Produktivitas, Kementan Perbaiki Infrastruktur
Minggu, 31 Maret 2024 - 08:06 WIB
JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya mewujudkan swasembada pangan, di antaranya dengan memaksimalkan perairan pertanian melalui perbaikan irigasi di berbagai daerah.
Bahkan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman telah berkoordinasi dengan Kementerian PUPR untuk memaksimalkan perairan pertanian di sejumlah wilayah. Karena air merupakan kebutuhan utama dalam meningkatkan produksi di saat Indonesia dan juga dunia menghadapi cuaca ekstrem akibat fenomena alam El Nino yang cukup panjang, ucapnya
Setelah kami berkoordinasi dengan Kementerian PUPR, kedepannya kita sedang menyiapkan sarana produksi yang selalu tersedia dengan harga yang menguntungkan petani. "Karena itu yang diinginkan petani," tegas Mentan Amran, Minggu (31/3/2024).
Pada acara Ngobrol Asik (Ngobras), Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menyampaikan bahwa modernisasi irigasi strategis dan rehabilitasi irigasi sangat penting.
“Kata kuncinya adalah strategi layanan irigasi dalam arti bahwa irigasi tersebut harus dapat meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) tadinya satu kali menjadi dua kali, dua kali menjadi tiga kali serta meningkatkan produktivitas tanaman,” ujar Kabadan Dedi.
Dari hal tersebut, utamanya adalah peningkatan produksi padi/beras dan komoditas lainnya yang posisinya ada di daerah irigasi. Pendekatannya adalah diantaranya melalui Climate Smart Agriculture atau CSA, yaitu implementasi teknologi yang inputnya rendah tetapi dapat mendongkrak produktivitas dan risiko lingkungannya sangat minimal.
Narasumber Ngobras, Dyah Susilokarti mewakili Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana pertanian mengatakan arah kebijakan Pengembangan Jaringan Irigasi tahun 2020-2024 yaitu memenuhi dan meningkatkan ketersediaan air pada lahan sawah dengan pembangunan Infrastruktur irigasi yang berdampak pada peningkatan IP dan produktifitas pangan.
Kegiatan irigasi pertanian untuk percepatan tanam dan peningkatan indeks pertanaman diantaranya irigasi perpompaan yaitu sistem irigasi dengan menggunakan pompa air yang pendistribusiannya melalui saluran terbuka maupun tertutup.
Sedangkan irigasi perpipaan yaitu sistem irigasi secara gravitasi yang pendistribusiannya menggunakan pipa atau selang, jelasnya.
Dyah menambahkan, embung berfungsi untuk menahan dan menampung aliran air yang bersumber dari mata air, curah hujan, sungai dan sumber air lainnya dengan meninggikan muka air dan rehabilitasi jaringan irigasi.
Dan jaringan irigasi ini yang berfungsi sebagai prasarana pelayanan air irigasi dalam petak tersier yang terdiri dari saluran tersier, saluran kuarter dan saluran pembuang, boks tersier, boks kuarter serta bangunan pelengkapnya, tutup Dyah.
Bahkan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman telah berkoordinasi dengan Kementerian PUPR untuk memaksimalkan perairan pertanian di sejumlah wilayah. Karena air merupakan kebutuhan utama dalam meningkatkan produksi di saat Indonesia dan juga dunia menghadapi cuaca ekstrem akibat fenomena alam El Nino yang cukup panjang, ucapnya
Setelah kami berkoordinasi dengan Kementerian PUPR, kedepannya kita sedang menyiapkan sarana produksi yang selalu tersedia dengan harga yang menguntungkan petani. "Karena itu yang diinginkan petani," tegas Mentan Amran, Minggu (31/3/2024).
Pada acara Ngobrol Asik (Ngobras), Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menyampaikan bahwa modernisasi irigasi strategis dan rehabilitasi irigasi sangat penting.
“Kata kuncinya adalah strategi layanan irigasi dalam arti bahwa irigasi tersebut harus dapat meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) tadinya satu kali menjadi dua kali, dua kali menjadi tiga kali serta meningkatkan produktivitas tanaman,” ujar Kabadan Dedi.
Dari hal tersebut, utamanya adalah peningkatan produksi padi/beras dan komoditas lainnya yang posisinya ada di daerah irigasi. Pendekatannya adalah diantaranya melalui Climate Smart Agriculture atau CSA, yaitu implementasi teknologi yang inputnya rendah tetapi dapat mendongkrak produktivitas dan risiko lingkungannya sangat minimal.
Narasumber Ngobras, Dyah Susilokarti mewakili Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana pertanian mengatakan arah kebijakan Pengembangan Jaringan Irigasi tahun 2020-2024 yaitu memenuhi dan meningkatkan ketersediaan air pada lahan sawah dengan pembangunan Infrastruktur irigasi yang berdampak pada peningkatan IP dan produktifitas pangan.
Kegiatan irigasi pertanian untuk percepatan tanam dan peningkatan indeks pertanaman diantaranya irigasi perpompaan yaitu sistem irigasi dengan menggunakan pompa air yang pendistribusiannya melalui saluran terbuka maupun tertutup.
Sedangkan irigasi perpipaan yaitu sistem irigasi secara gravitasi yang pendistribusiannya menggunakan pipa atau selang, jelasnya.
Dyah menambahkan, embung berfungsi untuk menahan dan menampung aliran air yang bersumber dari mata air, curah hujan, sungai dan sumber air lainnya dengan meninggikan muka air dan rehabilitasi jaringan irigasi.
Dan jaringan irigasi ini yang berfungsi sebagai prasarana pelayanan air irigasi dalam petak tersier yang terdiri dari saluran tersier, saluran kuarter dan saluran pembuang, boks tersier, boks kuarter serta bangunan pelengkapnya, tutup Dyah.
(maf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda