Dekan FU UIN Syarif Hidayatullah: Islamophobia Sama dengan Fenomena Rasisme
Rabu, 27 Maret 2024 - 13:13 WIB
“Jadi kalau kita bicara tentang Islamophobia maka kita berbicara tentang sebuah cara pandang yang dibangun secara sistematis untuk membenci sebuah kelompok tertentu yang dalam hal ini Islam itu sendiri tentunya,” imbuhnya.
Edwin P. Wieringa dalam pemaparannya mengangkat sebuah karya yang ditelitinya berjudul “Suluk Gatholoco”. Buku ini karangan seorang priyayi, berisikan kritik terhadap agama kulturalis dan sangat kejawen.
”Sebagai fakta bahwa fenomena Islamophobia sudah terjadi sejak dahulu kala, dan telah tertulis oleh naskah klasik yang bahkan ditulis oleh penganut Islam sendiri,” katanya.
Sedangkan, Amin Nurdin menyebut istilah Islamophobia secara bahasa diartikan ketakutan. Secara definitif pertama kali diperkenalkan sebagai suatu konsep dalam sebuah laporan Runnymede Trust Report di 1991 sebagai permusuhan yang tidak berdasar terhadap Islam.
“Insiden WTC merupakan puncak Islamophobia dan menjadi fenomena yang global dan merupakan hal yang normal, yang awalnya Islamophobia ini hanya seputar teologis, namun kemudian merebak menjelma menjadi kebencian itu sendiri,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Andar Nubowo, dalam pemaparannya mengangkat judul “Islamophobia di Eropa Barat: Sejarah, Akar dan Aktor”. Menurutnya, Islamophobia adalah ketakutan pada Islam dan simbolnya.
“Sedangkan Islamofia adalah cinta, kekaguman pada Islam, simbol dan peradabannya. Islamophobia berkembang dalam konteks hubungan agama, politik, sosial dan ekonomi yang tidak harmonis,” ujarnya.
Andar menyebut, Islam di Barat mengutarakan paham politik nasionalis, ultranasionalis hingga sayap ekstrem kanan di Eropa. Menurutnya, agama Islam menjadi kambing hitam di dalam ruang politik terkait kebijakan-kebijakan yang ada.
Sementara Rakeeman R.A.M. Jumaan mengatakan, pada 15 Maret 2022 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan sebagai The Internasional Day To Combat Islamophobia (Hari Internasional Melawan Islamophobia).
Dia menjelaskan, definisi Islamophobia singkatnya adalah permusuhan tidak berdasar terhadap umat Islam. Dengan demikian ketakutan atau kebencian terhadap semua atau sebagian besar umat Islam.
Edwin P. Wieringa dalam pemaparannya mengangkat sebuah karya yang ditelitinya berjudul “Suluk Gatholoco”. Buku ini karangan seorang priyayi, berisikan kritik terhadap agama kulturalis dan sangat kejawen.
”Sebagai fakta bahwa fenomena Islamophobia sudah terjadi sejak dahulu kala, dan telah tertulis oleh naskah klasik yang bahkan ditulis oleh penganut Islam sendiri,” katanya.
Sedangkan, Amin Nurdin menyebut istilah Islamophobia secara bahasa diartikan ketakutan. Secara definitif pertama kali diperkenalkan sebagai suatu konsep dalam sebuah laporan Runnymede Trust Report di 1991 sebagai permusuhan yang tidak berdasar terhadap Islam.
“Insiden WTC merupakan puncak Islamophobia dan menjadi fenomena yang global dan merupakan hal yang normal, yang awalnya Islamophobia ini hanya seputar teologis, namun kemudian merebak menjelma menjadi kebencian itu sendiri,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Andar Nubowo, dalam pemaparannya mengangkat judul “Islamophobia di Eropa Barat: Sejarah, Akar dan Aktor”. Menurutnya, Islamophobia adalah ketakutan pada Islam dan simbolnya.
“Sedangkan Islamofia adalah cinta, kekaguman pada Islam, simbol dan peradabannya. Islamophobia berkembang dalam konteks hubungan agama, politik, sosial dan ekonomi yang tidak harmonis,” ujarnya.
Andar menyebut, Islam di Barat mengutarakan paham politik nasionalis, ultranasionalis hingga sayap ekstrem kanan di Eropa. Menurutnya, agama Islam menjadi kambing hitam di dalam ruang politik terkait kebijakan-kebijakan yang ada.
Sementara Rakeeman R.A.M. Jumaan mengatakan, pada 15 Maret 2022 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan sebagai The Internasional Day To Combat Islamophobia (Hari Internasional Melawan Islamophobia).
Dia menjelaskan, definisi Islamophobia singkatnya adalah permusuhan tidak berdasar terhadap umat Islam. Dengan demikian ketakutan atau kebencian terhadap semua atau sebagian besar umat Islam.
Lihat Juga :
tulis komentar anda