Hadapi Resesi, Politikus PDIP Dukung Jokowi Optimalkan Sektor Pertanian
Sabtu, 15 Agustus 2020 - 15:40 WIB
JAKARTA - Politikus PDIP Effendi Simbolon mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadapi resesi, salah satu solusinya dengan mengoptimalkan sektor pertanian. Menurut Effendi banyak komoditas pertanian yang berpotensi dikembangkan.
(Baca juga: Bertambah 800 Orang dalam Sehari, 76.327 Suspek Corona di Indonesia)
Hal itu disampaikan Effendi menanggapi pidato kenegaraan Jokowi yang mengajak seluruh elemen bangsa untuk tidak sekadar selamat dari pandemi Covid-19 (virus Corona) yang tengah menerpa seluruh sektor kehidupan, tapi juga menjadikan krisis sebagai batu loncatan ke depan.
(Baca juga: Obat COVID-19 Pertama di Indonesia Tinggal Tunggu Izin Edar BPOM)
Effendi mencontohkan di Desa Klampok, Kecamatan Wanasari, Brebes, Jawa Tengah, yang kini sudah bisa melakukan ekspor perdana bawang putih ke Taiwan hingga mencapai 1.000 ton sepanjang 2020. Padahal selama ini, kata Effendi, bangsa ini selalu dininabobokan dengan impor bawang putih untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
"Saya melihat ada sisi lain momentum di mana kita walaupun melihatnya dalam skala kecil, tapi itu momentum di mana misalnya ekspor kita yang dimulai dari komoditi yang selama ini kita impor. Bahwa di belahan Indonesia ini sudah ada ekspor seperti bawang putih yang ini akan berdampak langsung pada pemberdayaan di dalam negeri, produksi kita, petani kita sendiri," kata Effendi, Sabtu (15/8/2020).
Sebagai negara agraris, Effendi mengatakan Indonesia memiliki potensi pertanian yang cukup besar. Namun sayangnya selama ini kebutuhan konsumsi masih selalu mengandalkan impor. Krisis ini dinilainya bisa menjadi momentum untuk memperbaiki kualitas pertanian di dalam negeri.
"Saya lihat di berbagai wilayah, kita punya pertanian, tapi karena mungkin selama ini kita konsumsinya tergantung impor sehingga tidak terkoordinir dengan baik penanganannya," ucapnya.
Menurut Effendi, berita ekspor perdana bawang putih di Brebes adalah contoh riil yang harus didukung dan dikembangkan untuk berbagai komoditi pertanian lainnya.
(Baca juga: Bertambah 800 Orang dalam Sehari, 76.327 Suspek Corona di Indonesia)
Hal itu disampaikan Effendi menanggapi pidato kenegaraan Jokowi yang mengajak seluruh elemen bangsa untuk tidak sekadar selamat dari pandemi Covid-19 (virus Corona) yang tengah menerpa seluruh sektor kehidupan, tapi juga menjadikan krisis sebagai batu loncatan ke depan.
(Baca juga: Obat COVID-19 Pertama di Indonesia Tinggal Tunggu Izin Edar BPOM)
Effendi mencontohkan di Desa Klampok, Kecamatan Wanasari, Brebes, Jawa Tengah, yang kini sudah bisa melakukan ekspor perdana bawang putih ke Taiwan hingga mencapai 1.000 ton sepanjang 2020. Padahal selama ini, kata Effendi, bangsa ini selalu dininabobokan dengan impor bawang putih untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
"Saya melihat ada sisi lain momentum di mana kita walaupun melihatnya dalam skala kecil, tapi itu momentum di mana misalnya ekspor kita yang dimulai dari komoditi yang selama ini kita impor. Bahwa di belahan Indonesia ini sudah ada ekspor seperti bawang putih yang ini akan berdampak langsung pada pemberdayaan di dalam negeri, produksi kita, petani kita sendiri," kata Effendi, Sabtu (15/8/2020).
Sebagai negara agraris, Effendi mengatakan Indonesia memiliki potensi pertanian yang cukup besar. Namun sayangnya selama ini kebutuhan konsumsi masih selalu mengandalkan impor. Krisis ini dinilainya bisa menjadi momentum untuk memperbaiki kualitas pertanian di dalam negeri.
"Saya lihat di berbagai wilayah, kita punya pertanian, tapi karena mungkin selama ini kita konsumsinya tergantung impor sehingga tidak terkoordinir dengan baik penanganannya," ucapnya.
Menurut Effendi, berita ekspor perdana bawang putih di Brebes adalah contoh riil yang harus didukung dan dikembangkan untuk berbagai komoditi pertanian lainnya.
tulis komentar anda