Bersama Hadapi Korona, Bersama Bangkitkan Bangsa

Sabtu, 15 Agustus 2020 - 12:38 WIB
Kepala SMA Negeri 8 Bandung, Suryana mengapresiasi kebijakan tersebut. Sekolahnya sudah memetakan apa yang menjadi kebutuhan prioritas dan siap bertanggung jawab atas segala keputusan berkaitan dengan penggunaan dana BOS. “Dana BOS triwulan 1 sudah digunakan untuk pembelian hand sanitizer dan disinfektan. Pembeliannya sesuai dengan kebutuhan sekolah. Tidak berlebihan,” katanya.

Fokus transformasi pendidikan adalah murid. Indonesia membutuhkan SDM unggul yang berkompetensi global dan bernilai Pancasila untuk mencapai visi Indonesia 2045. Untuk itu, di masa pandemi Kemendikbud terus melakukan perbaikan dalam program-program pelatihan guru dan tenaga kependidikan agar pengajar lebih adaptif dan inovatif.

Berbagai dukungan kebijakan untuk Perguruan Tinggi juga menjadi bagian dari upaya gotong-royong dan dukungan pemerintah terhadap seluruh insan serta satuan pendidikan yang terkena dampak pandemi, sehingga mampu melewati tantangan yang dihadapi. Bagi mahasiswa dan perguruan tinggi terdampak Covid-19, dimungkinkan cicilan, penurunan dan penundaan Uang Kuliah Tunggal (UKT), serta pemberian beasiswa dan bantuan infrastruktur berupa jaringan internet dan pulsa.

Di situasi sulit ini, bangsa Indonesia diingatkan bahwa kita memiliki modal karakter dan jati diri bangsa yang kuat, kearifan lokal, dan khasanah kebudayaan nusantara yang mampu memberikan dukungan semangat untuk bangkit dari krisis. Inovasi dan inisiatif baru di bidang penguatan karakter dan kebudayaan dilahirkan bersama. Seperti kegiatan Kemah Virtual Anak Indonesia dan tayangan daring ekspresi seni dan budaya yang melibatkan ribuan kelompok, pelaku, serta penikmat seni dan budaya.

Wujudkan Indonesia Maju dengan Akselerasi Transformasi Pendidikan dan Kebudayaan

Meski dalam situasi pandemi, visi dan misi Presiden dan Wakil Presiden dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian tetap dilanjutkan. Perumusan kebijakan dilakukan dengan mengedepankan inovasi guna mencapai kemajuan bangsa dan terciptanya Pelajar Pancasila.

Akselerasi transformasi pendidikan antara lain dilakukan dengan bergulirnya lima kebijakan Merdeka Belajar. Merdeka Belajar bercita-cita menghadirkan pendidikan bermutu tinggi bagi seluruh rakyat Indonesia. Esensi Merdeka Belajar adalah kemerdekaan berpikir.

Salah satu bagian dari kebijakan Merdeka Belajar adalah Kampus Merdeka.

Rektor Institut Pertanian Bogor, Arif Satria mengatakan Kampus Merdeka merupakan kebijakan visioner yang akan berperan dalam mendorong kiprah perguruan tinggi di era disrupsi. Kebijakan Kampus Merdeka membuka ruang lebih besar kepada mahasiswa mengasah kreativitas. “Selain itu kesempatan semakin terbuka bagi mahasiswa untuk bersentuhan dengan realitas seperti program desa, magang, dan program lapangan lainnya,” ungkapnya.

Pada Jumat, 14 Agustus 2020, Presiden RI juga menyampaikan pesan penting dalam pidato tahunannya, bahwa kemajuan Indonesia harus berakar kuat pada ideologi Pancasila dan budaya bangsa. Pendidikan penguatan karakter yang dilaksanakan Kemendikbud yang dilakukan secara sistematis bersama berbagai pemangku kepentingan adalah komitmen untuk mencetak pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, bergotong royong, dan berkebinekaan global.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More