Golkar Minta Jatah 5 Kursi Menteri, Doli Kurnia: Yang Tahu Prabowo, Airlangga, dan Allah SWT
Senin, 18 Maret 2024 - 15:45 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia Tandjung turut angkat bicara ihwal kabar pernyataan pimpinan partainya Airlangga Hartarto meminta jatah lima kursi menteri kepada capres nomor urut 2 Prabowo Subianto. Ia mengingatkan bahwa sistem pemerintahan Indonesia yakni presidensial.
“Jadi yang mempunyai hak tertinggi hak prerogatif tertinggi adalah presiden, Insyaallah kalau nanti misalnya besok hari Rabu sudah diumumkan, Pak Prabowo dinyatakan sebagai pemenang pilpres, tentu Pak Prabowo yang nanti akan punya kewenangan,” kata Doli saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (18/3/2024).
Meski begitu, ia menuturkan bahwa pasangan capres-cawapres terpilih kerap mendiskusikan susunan kabinet dengan partai politik (parpol) pendukung. Hal itu senada dengan kultur politik di Tanah Air.
"Nah terkait soal Golkar, kami juga tentu pada akhirnya ada perundingan, ada pembicaraan antara Pak Prabowo dengan ketua umum kami, Pak Airlangga Hartarto. Dan saya kira juga mungkin sebelum ini sudah ada pembicaraan informal," ucap Doli.
Saat disinggung terkait pernyataan Airlangga yang menyebut Golkar minta jatah 5 kursi menteri ke Prabowo, Doli mengaku tidak mengetahuinya. Di sisi lain, ia mengaku dirinya tak punya kewenangan lebih untuk turut serta membahas susunan kabinet.
"Saya enggak tahu persis dan saya merasa itu bukan kewenangan saya kalau pun misalnya itu pembicaraan itu hak mestinya terjadi secara tertutup antara Pak Prabowo dan Pak Airlangga," kata Doli.
Saat disinggung permintaan 5 kursi menteri ke Golkar sudah disepakati, Doli juga mengaku tak mengetahuinya. "Yang tahu Pak Prabowo, Pak Airlangga, dan Allah SWT," terang Doli.
Lebih lanjut, Doli menjelaskan pernyataan Airlangga yang menyebut Golkar minta jatah 5 kursi menteri ke Prabowo saat acara internal partai di Nusa Dua, Badung, Jumat (15/3/2024). Bagi Doli, pernyataan itu hanya sebuah ungkapan semangat Airlangga kepada kader partai berlambang pohon beringin itu.
“Jadi yang mempunyai hak tertinggi hak prerogatif tertinggi adalah presiden, Insyaallah kalau nanti misalnya besok hari Rabu sudah diumumkan, Pak Prabowo dinyatakan sebagai pemenang pilpres, tentu Pak Prabowo yang nanti akan punya kewenangan,” kata Doli saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (18/3/2024).
Meski begitu, ia menuturkan bahwa pasangan capres-cawapres terpilih kerap mendiskusikan susunan kabinet dengan partai politik (parpol) pendukung. Hal itu senada dengan kultur politik di Tanah Air.
"Nah terkait soal Golkar, kami juga tentu pada akhirnya ada perundingan, ada pembicaraan antara Pak Prabowo dengan ketua umum kami, Pak Airlangga Hartarto. Dan saya kira juga mungkin sebelum ini sudah ada pembicaraan informal," ucap Doli.
Saat disinggung terkait pernyataan Airlangga yang menyebut Golkar minta jatah 5 kursi menteri ke Prabowo, Doli mengaku tidak mengetahuinya. Di sisi lain, ia mengaku dirinya tak punya kewenangan lebih untuk turut serta membahas susunan kabinet.
"Saya enggak tahu persis dan saya merasa itu bukan kewenangan saya kalau pun misalnya itu pembicaraan itu hak mestinya terjadi secara tertutup antara Pak Prabowo dan Pak Airlangga," kata Doli.
Saat disinggung permintaan 5 kursi menteri ke Golkar sudah disepakati, Doli juga mengaku tak mengetahuinya. "Yang tahu Pak Prabowo, Pak Airlangga, dan Allah SWT," terang Doli.
Lebih lanjut, Doli menjelaskan pernyataan Airlangga yang menyebut Golkar minta jatah 5 kursi menteri ke Prabowo saat acara internal partai di Nusa Dua, Badung, Jumat (15/3/2024). Bagi Doli, pernyataan itu hanya sebuah ungkapan semangat Airlangga kepada kader partai berlambang pohon beringin itu.
tulis komentar anda