Deretan Jenderal Bintang 4 Kehormatan, Nasib Terkini Ada yang Jadi Menteri dan Presiden
Jum'at, 08 Maret 2024 - 06:11 WIB
Prabowo merupakan putra dari pasangan Soemitro Djojohadikusumo dan Dora Marie Sigar.
Mengutip laman Kemhan RI, Prabowo pernah menjadi Komandan Kompi Komando Grup 1 Kopassandha pada 1977. Beberapa tahun berselang, ia ditunjuk menjadi Wakil Komandan Detasemen-81 Kopassus (1983-1985). Memasuki 1985, Prabowo mendapat penugasan di luar Korps Baret Merah.
Ia dipercaya menjadi Wakil Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara Kostrad (1985-1987), Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara 328 Kostrad (1987-1991) hingga Kepala Staf Brigade Infanteri Lintas Udara 17/Kujang 1/Kostrad (1991-1993). Pada 1993, Prabowo kembali ke Korps Baret Merah. Kali ini, ia mendapat tugas sebagai Komandan Grup 3/Pusat Pelatihan Pasukan Khusus.
Tak lama berselang, Prabowo ditunjuk menjadi Wakil Komandan Jenderal (Wadanjen) Kopassus. Kariernya semakin moncer ketika didaulat sebagai Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus periode 1995-1998.
Saat menjadi Danjen Kopassus, beberapa kali Korps Baret Merah mencatatkan pencapaian apik. Salah satunya adalah Operasi Mapenduma tahun 1996 atau penyelamatan peneliti Ekspedisi Lorentz '95 yang disekap oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Prabowo Subianto mencapai puncak karier militer ketika diangkat menjadi Pangkostrad pada 1998. Waktu itu, pangkatnya pun sudah mencapai Letnan Jenderal atau setara bintang tiga. Namun, posisi Pangkostrad hanya ditempatinya sebentar. Baru beberapa bulan menjabat, ia mendadak diberhentikan.
Setelah kariernya selesai di militer, Prabowo terjun ke dunia politik dengan bergabung di Partai Golkar. Selajutnya, Prabowo mendirikan Partai Gerindra. Saat ini, ia tercatat masih aktif menjadi Menteri Pertahanan (Menhan) di Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pada Pilpres 2024, berdasarkan hasil perhitungan sementara Prabowo yang berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka meraih suara terbanyak dan berpeluang melenggang menjadi Presiden ke-8 RI.
Mengutip laman Kemhan RI, Prabowo pernah menjadi Komandan Kompi Komando Grup 1 Kopassandha pada 1977. Beberapa tahun berselang, ia ditunjuk menjadi Wakil Komandan Detasemen-81 Kopassus (1983-1985). Memasuki 1985, Prabowo mendapat penugasan di luar Korps Baret Merah.
Ia dipercaya menjadi Wakil Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara Kostrad (1985-1987), Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara 328 Kostrad (1987-1991) hingga Kepala Staf Brigade Infanteri Lintas Udara 17/Kujang 1/Kostrad (1991-1993). Pada 1993, Prabowo kembali ke Korps Baret Merah. Kali ini, ia mendapat tugas sebagai Komandan Grup 3/Pusat Pelatihan Pasukan Khusus.
Tak lama berselang, Prabowo ditunjuk menjadi Wakil Komandan Jenderal (Wadanjen) Kopassus. Kariernya semakin moncer ketika didaulat sebagai Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus periode 1995-1998.
Saat menjadi Danjen Kopassus, beberapa kali Korps Baret Merah mencatatkan pencapaian apik. Salah satunya adalah Operasi Mapenduma tahun 1996 atau penyelamatan peneliti Ekspedisi Lorentz '95 yang disekap oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Prabowo Subianto mencapai puncak karier militer ketika diangkat menjadi Pangkostrad pada 1998. Waktu itu, pangkatnya pun sudah mencapai Letnan Jenderal atau setara bintang tiga. Namun, posisi Pangkostrad hanya ditempatinya sebentar. Baru beberapa bulan menjabat, ia mendadak diberhentikan.
Setelah kariernya selesai di militer, Prabowo terjun ke dunia politik dengan bergabung di Partai Golkar. Selajutnya, Prabowo mendirikan Partai Gerindra. Saat ini, ia tercatat masih aktif menjadi Menteri Pertahanan (Menhan) di Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pada Pilpres 2024, berdasarkan hasil perhitungan sementara Prabowo yang berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka meraih suara terbanyak dan berpeluang melenggang menjadi Presiden ke-8 RI.
(cip)
Lihat Juga :
tulis komentar anda