Deretan Jenderal Bintang 4 Kehormatan, Nasib Terkini Ada yang Jadi Menteri dan Presiden

Jum'at, 08 Maret 2024 - 06:11 WIB



5. Jenderal TNI (HOR) (Purn) Agum Gumelar

Lulusan Akmil 1968 dari kesatuan Infanteri Kopassus merupakan tokoh TNI yang juga menerima gelar Jenderal Bintang 4 Kehormatan. Anugerah tersebut diterimanya pada 1 November 2000.

Jenderal TNI kelahiran Tasikmalaya, Jawa Barat pada 17 Desember 1945 ini merupakan prajurit TNI yang memiliki karier cemerlang. Dia pernah menjabat sebagai Staf Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban pada 1973. Kemudian Wakil Asisten Intelijen Kopassus, Asisten Intelijen Kodam Jaya. Selanjutnya Danrem 043/Garuda Hitam di Lampung.

Sempat menjabat Direktur A Badan Intelijen Strategis ABRI, Agum kembali dipercaya memimpin pasukan elite TNI AD sebagai Danjen Kopassus, kemudian Kepala Staf Komando Daerah Militer I/Bukit Barisan hingga tahun 1996 kemudian dipromosikan menjadi Pangdam VII/Wirabuana dan Gubernur Lemhannas.

Agum pernah menjadi cawapres pada Pilpres 2004, mendampingi Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Hamzah Haz. Selepas berdinas di militer, Agum pernah menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden Kabinet Kerja 2018–2019, Ketua Komite Normalisasi PSSI, Ketua Umum KONI Pusat.

Termasuk Menteri Perhubungan Kabinet Gotong Royong, Menteri Koordinator Politik, Sosial dan Keamanan Kabinet Persatuan Nasional, Ketua Umum PSSI, Menteri Perhubungan dan Telekomunikasi Kabinet Persatuan Nasional. Saat ini, Agum Gumelar menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Tim Kemenangan Nasional (TKN) Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.



6. Jenderal TNI (HOR) (Purn) Soesilo Bambang Yudhoyono

Presiden ke-6 RI ini mendapat anugerah Jenderal Bintang 4 Kehormatan ini pada 15 November 2000. Jenderal Kehormatan itu diperoleh saat SBY menjabat sebagai menjabat menjadi Menteri Koordinator Politik, Sosial, dan Keamanan.

Dilansir dari laman akmil.ac.id, SBY mendapatkan tanda jenderal kehormatan di masa Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Alumni Akademi Militer (Akmil) 1973 dari kesatuan Infanteri sekaligus peraih Adhi Makayasa dan Tri Sakti Wiratama. SBY merupakan prajurit TNI yang berprestasi dengan karier yang cemerlang. Banyak jabatan penting pernah diembannya yakni, Danrem 072/Pamungkas Kodam IV/Diponegoro. Lulusan Master of Art (M.A.) dari Management Webster University Missouri ini juga meniti karier di Kasdam Jaya, kemudian Pangdam II/Sriwijaya sekaligus Ketua Bakorstanasda.

Pada 1997, ia diangkat sebagai Kepala Staf Teritorial (Kaster) TNI dengan pangkat Letnan Jenderal (Letjen). Setelah tak bertugas di militer dan duduk di pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri, SBY kemudian terjun ke dunia politik. Jenderal TNI kelahiran Pacitan, Jawa Timur, 9 September 1949 kemudian bertarung di Pilpres 2004 bersama Jusuf Kalla (JK).

SBY kembali terpilih menjadi Presiden pada Pemilu 2009 saat berpasangan dengan Boediono. Setelah tidak lagi menjabat sebagai presiden, kini SBY menjabat sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat yang kini dipimpin putranya sekaligus Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).



7. Jenderal TNI (HOR) (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan

Luhut yang kini menjabat sebagai Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi juga merupakan tokoh militer peraih anugerah Jenderal Bintang 4 Kehormatan. Gelar tersebut disematkan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pada 1 November 2000.

Pria kelahiran Toba Samosir, 28 September 1947 ini merupakan sosok yang tegas dan brilian. Selama mengabdi di militer khususnya di Korps Baret Merah Kopassus, Luhut pernah menjabat sebagai Komandan Peleton I/A Group 1 Para Komando, Kopassandha, Komandan Kompi A Group 1 Para Komando, Kopassandha. Selain itu, Luhut juga merupakan Danden 81 Sat Gultor Kopassus sekaligus sebagai pendiri dan komandan pertama. Termasuk Asops Danjen Kopassus, Dan Grup 3/Sandhi Yudha Kopassus, Danpusdikpassus serta Danrem 081/Dhirotsaha Jaya.

Luhut juga pernah menduduki sejumlah jabatan penting di pemerintahan terutama di kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebelum Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut menjabat Menko Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam). Sebelumnya Luhut menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan dari 31 Desember 2014 hingga 2 September 2015. Tak lama menjabat Menko Polhukam.

8. Jenderal TNI (HOR) (Purn) Prabowo Subianto

Prabowo Subianto merupakan abituren Akmil 1974 dari kesatuan Infanteri Kopassus. Jenderal kelahiran Jakarta, 17 Oktober 1951 ini merupakan tokoh militer di Indonesia yang baru saja menerima anugerah Jenderal Bintang 4 Kehormatan.

Gelar tersebut disematkan oleh Presiden Jokowi di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur pada Rabu 28 Februari 2024. Pemberian gelar Jenderal Kehormatan tersebut berdasarkan Pemberian pangkat kehormatan ini didasarkan pada Keppres Nomor 13/TNI/Tahun 2024 tanggal 21 Februari 2024 tentang Penganugerahan Pangkat Secara Istimewa berupa Jenderal TNI Kehormatan.

Prabowo merupakan putra dari pasangan Soemitro Djojohadikusumo dan Dora Marie Sigar.

Mengutip laman Kemhan RI, Prabowo pernah menjadi Komandan Kompi Komando Grup 1 Kopassandha pada 1977. Beberapa tahun berselang, ia ditunjuk menjadi Wakil Komandan Detasemen-81 Kopassus (1983-1985). Memasuki 1985, Prabowo mendapat penugasan di luar Korps Baret Merah.

Ia dipercaya menjadi Wakil Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara Kostrad (1985-1987), Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara 328 Kostrad (1987-1991) hingga Kepala Staf Brigade Infanteri Lintas Udara 17/Kujang 1/Kostrad (1991-1993). Pada 1993, Prabowo kembali ke Korps Baret Merah. Kali ini, ia mendapat tugas sebagai Komandan Grup 3/Pusat Pelatihan Pasukan Khusus.

Tak lama berselang, Prabowo ditunjuk menjadi Wakil Komandan Jenderal (Wadanjen) Kopassus. Kariernya semakin moncer ketika didaulat sebagai Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus periode 1995-1998.

Saat menjadi Danjen Kopassus, beberapa kali Korps Baret Merah mencatatkan pencapaian apik. Salah satunya adalah Operasi Mapenduma tahun 1996 atau penyelamatan peneliti Ekspedisi Lorentz '95 yang disekap oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Prabowo Subianto mencapai puncak karier militer ketika diangkat menjadi Pangkostrad pada 1998. Waktu itu, pangkatnya pun sudah mencapai Letnan Jenderal atau setara bintang tiga. Namun, posisi Pangkostrad hanya ditempatinya sebentar. Baru beberapa bulan menjabat, ia mendadak diberhentikan.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More