Roy Suryo Anggap Sirekap KPU Tak Layak Pakai, Ini Alasannya
Jum'at, 01 Maret 2024 - 08:45 WIB
JAKARTA - Pakar Telematika Roy Suryo menegaskan bahwa Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak layak pakai. Hal itu dikatakannya lantaran banyaknya Tempat Pemungutan Suara (TPS) memiliki data anomali.
Bahkan, Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui bahwa per hari ini terdapat 154.541 dari 800 TPS yang harus dikoreksi data suaranya. “Itu sudah 18 persen, software yang salahnya lebih dari 5 atau maksimal 10 persen itu sudah failed, berarti itu sudah tidak boleh lagi dipakai karena itu berarti software-nya sudah fatal," tegasnya kepada iNews Media Group, Kamis (29/2/2024).
Padahal menurut Roy, hasil Sirekap ini sangat menentukan politik bangsa Indonesia ke depan. "Meski dikatakan ini bukan hasil resmi karena dikatakan hasil resminya nanti berdasarkan hitungan manual berjenjang, tapi kan sekarang publik sudah menaruh kepercayaan besar kepada Sirekap," urainya.
Kendati demikian, dirinya tidak ingin apabila kemudian teknologi disalahkan untuk melegitimasi politik. “Saya tidak rela kalau teknologi kemudian disalahkan, misal oh kamera yang jelek, kamera KPPS-nya nih yang jelek, oh itu OCR-nya tidak rapi. Nah saya tegas, saya tidak rela jika teknologi disalahkan apalagi disalahkan untuk melegitimasi politik. Itu yang saya paling tidak rela," pungkas Roy.
Bahkan, Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui bahwa per hari ini terdapat 154.541 dari 800 TPS yang harus dikoreksi data suaranya. “Itu sudah 18 persen, software yang salahnya lebih dari 5 atau maksimal 10 persen itu sudah failed, berarti itu sudah tidak boleh lagi dipakai karena itu berarti software-nya sudah fatal," tegasnya kepada iNews Media Group, Kamis (29/2/2024).
Padahal menurut Roy, hasil Sirekap ini sangat menentukan politik bangsa Indonesia ke depan. "Meski dikatakan ini bukan hasil resmi karena dikatakan hasil resminya nanti berdasarkan hitungan manual berjenjang, tapi kan sekarang publik sudah menaruh kepercayaan besar kepada Sirekap," urainya.
Kendati demikian, dirinya tidak ingin apabila kemudian teknologi disalahkan untuk melegitimasi politik. “Saya tidak rela kalau teknologi kemudian disalahkan, misal oh kamera yang jelek, kamera KPPS-nya nih yang jelek, oh itu OCR-nya tidak rapi. Nah saya tegas, saya tidak rela jika teknologi disalahkan apalagi disalahkan untuk melegitimasi politik. Itu yang saya paling tidak rela," pungkas Roy.
(rca)
Lihat Juga :
tulis komentar anda