Pernyataan Roy Suryo soal Kejanggalan Sirekap Bakal Dipelajari Tim Ganjar-Mahfud
Kamis, 29 Februari 2024 - 00:30 WIB
JAKARTA - Penyataan pakar telematika Roy Suryo terkait polemik aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) Komisi Pemilihan Umum (KPU) bakal dipelajari oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) atau tim Ganjar-Mahfud. Roy menyebut KPU sengaja memanipulasi persentase hasil Pilpres 2024 pada hari pencoblosan dan bahkan diduga sebelum quick count dimulai.
“Temuan dari Doktor Roy Suryo ini tentu saja sangat menarik untuk kami pelajari lebih lanjut,” kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam pertemuan Forum Penyelamat Demokrasi dan Reformasi di Plataran Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (28/2/2024).
Pernyataan Roy Suryo yang menyebut persentase hasil pilpres sudah diatur dan menuntut KPU melakukan audit forensik terhadap aplikasi Sirekap ini didukung tim paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahuf MD.
“Ibarat pertandingan sudah bermain, software-nya diperbaiki, sehingga membuat orang yang tadinya men-download Sirekap ini pada awal Januari, yang didownload oleh KPPS itu tidak sama. Jadi kesalahannya bisa masif. Dan ini (diubah) dalam catatan saya terjadi 10 kali," kata Roy pada kesempatan yang sama.
Hasto mengimbau bagi masyarakat yang menyimpan C1 pada saat penghitungan di TPS selesai dilakukan, itulah yang nanti akan jadi pembanding dalam audit meta data C1 tersebut. “Apa yang disampaikan Doktor Roy Suryo tadi kami berikan dukungan sepenuhnya tentang pentingnya audit forensik, audit investigastif, bahkan juga perlu audit meta data C1,” ujar Hasto.
“Temuan dari Doktor Roy Suryo ini tentu saja sangat menarik untuk kami pelajari lebih lanjut,” kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam pertemuan Forum Penyelamat Demokrasi dan Reformasi di Plataran Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (28/2/2024).
Pernyataan Roy Suryo yang menyebut persentase hasil pilpres sudah diatur dan menuntut KPU melakukan audit forensik terhadap aplikasi Sirekap ini didukung tim paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahuf MD.
“Ibarat pertandingan sudah bermain, software-nya diperbaiki, sehingga membuat orang yang tadinya men-download Sirekap ini pada awal Januari, yang didownload oleh KPPS itu tidak sama. Jadi kesalahannya bisa masif. Dan ini (diubah) dalam catatan saya terjadi 10 kali," kata Roy pada kesempatan yang sama.
Hasto mengimbau bagi masyarakat yang menyimpan C1 pada saat penghitungan di TPS selesai dilakukan, itulah yang nanti akan jadi pembanding dalam audit meta data C1 tersebut. “Apa yang disampaikan Doktor Roy Suryo tadi kami berikan dukungan sepenuhnya tentang pentingnya audit forensik, audit investigastif, bahkan juga perlu audit meta data C1,” ujar Hasto.
(rca)
tulis komentar anda