Punya Sejumlah Data, Timnas AMIN Siapkan Bukti Sengketa Pemilu 2024 ke MK

Selasa, 27 Februari 2024 - 20:38 WIB
Anggota Dewan Pakar Timas AMIN, Refly Harun. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Sengketa Pemilu 2024 masih terus berlanjut dan Tim Hukum Nasional (THN) Anies-Muhaimin (AMIN) dikabarkan bakal mengajukan sengketa Pemilu 2024 ke Mahkamah Konstitusi (MK). Lantas, apakah ada buktinya?

Tanpa menyebutkan lebih rinci, Anggota Dewan Pakar Timas AMIN, Refly Harun mengatakan, sedikit-sedikit bukti tersebut sudah diketahui masyarakat. Baik dari pemberitaan di media maupun film documenter yang viral belum lama ini.

"Bukti itu kita kasih clue, nanti nanti pada waktunya di Mahkamah Konstitusi (MK) di panitia angket bukti itu dibeberkan. Tapi kalau Anda penasaran, sedikit-sedikit misalnya ya baca aja majalah Tempo edisi terakhir 19 Februari," kata Refly dalam diskusi Rakyat Bersuara di iNews Tower, Jakarta Pusat, Selasa (27/2/2024).





Tak hanya menyebut pemberitaan di majalah Tempo, Refly juga memberikan bocoran lainnya terkait indikasi kecurangan dalam Pemilu 2024.

"Kemudian nonton aja Bocor Alus dan kemudian nonton aja Dirty Vote. Itu kan sebuah indikasi bahwa semua kecurangan itu ada. Dan itu tidak hanya soal saat pencoblosan, tapi sebelum pencoblosan. Bahkan kalau kita tarik barangkali sejak tahun 2020-2021 sudah ada nuansa seperti itu," ujarnya.

Terkait bukti yang disiapkan untuk diajukan ke MK, Refly tetap tak mau mengatakan lebih jelas meski dirinya meyakinkan, bahwa dia punya sumber sendiri.

"Ya itu jadi salah satu sumber (Majalah Tempo). Saya juga punya sumber. Tapi yang mau saya katakan adalah, masa media sekredibel Tempo, masa sih menyebarkan hoaks. Kan begitu. Rasanya enggak mungkin," tegasnya.

Dia juga menjelaskan, kalau seandainya apa yang ditulis Tempo itu tidak benar seharusnya dibantah. Namun hingga kini tak ada bantahan dari pemerintah atau kubu paslon 02.

"Tapi kita kan tahu tidak ada bantahan selama ini ketika Tempo menulis tentang keterlibatan Istana dalam pemenangan 02 misalnya. Sekarang terakhir ini soal mobilisasi bansos dan sebagainya, tidak dibantah tugas menteri-menteri untuk mengglorifikasi 02, kan tidak dibantah. Jadi itu artinya memang indikasinya kuat," tutupnya.
(maf)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More