Soal Kedekatan Mahfud MD dengan 3 Aktor Film Dirty Vote, TPN: Bedakan Emosional dan Profesionalitas
Selasa, 13 Februari 2024 - 19:11 WIB
JAKARTA - Deputi Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud , Todung Mulya Lubis menjelaskan kedekatan tiga aktor utama di film Dirty Vote yakni Zainal Arifin Mochtar, Bivitri Susanti, dan Feri Amsari dengan Cawapres Nomor Urut 3 Mahfud MD .
Menurut Todung, kedekatan antara tiga aktor Dirty Vote dengan Mahfud merupakan hal yang biasa. Karena, Mahfud merupakan seorang profesor hukum dan tata negara yang ada di bidang yang sama dengan para aktor.
"Pak Mahfud MD itu kan Menko Polhukam cukup lama dan dia juga profesor hukum tata negara, bahwa dia dekat dengan pakar-pakar hukum tata negara menurut saya nothing wrong, tidak ada yang salah dengan itu," ujar Todung di Media Lounge TPN Ganjar-Mahfud, Jakarta, Selasa (13/2/2024).
Sebagai sesama asosiasi pengajar hukum tata negara, lanjut dia, tentu Mahfud MD memiliki kedekatan dengan tiga aktor Dirty Vote itu. Kata Todung, kita harus bisa membedakan kedekatan emosional dan juga profesionalitasnya.
"Jadi saya kira kita mesti bisa membedakan kedekatan emosional dengan sikap profesionalnya mereka, sikap akademiknya mereka. Menurut saya yang saya hargai adalalah mereka sendiri bersifat kritis, tidak menganggap kedekatan itu sebagai hambatan untuk bersikap kritis, itu saja," pungkas Todung.
Menurut Todung, kedekatan antara tiga aktor Dirty Vote dengan Mahfud merupakan hal yang biasa. Karena, Mahfud merupakan seorang profesor hukum dan tata negara yang ada di bidang yang sama dengan para aktor.
Baca Juga
"Pak Mahfud MD itu kan Menko Polhukam cukup lama dan dia juga profesor hukum tata negara, bahwa dia dekat dengan pakar-pakar hukum tata negara menurut saya nothing wrong, tidak ada yang salah dengan itu," ujar Todung di Media Lounge TPN Ganjar-Mahfud, Jakarta, Selasa (13/2/2024).
Sebagai sesama asosiasi pengajar hukum tata negara, lanjut dia, tentu Mahfud MD memiliki kedekatan dengan tiga aktor Dirty Vote itu. Kata Todung, kita harus bisa membedakan kedekatan emosional dan juga profesionalitasnya.
Baca Juga
"Jadi saya kira kita mesti bisa membedakan kedekatan emosional dengan sikap profesionalnya mereka, sikap akademiknya mereka. Menurut saya yang saya hargai adalalah mereka sendiri bersifat kritis, tidak menganggap kedekatan itu sebagai hambatan untuk bersikap kritis, itu saja," pungkas Todung.
(kri)
tulis komentar anda