Keluarga Korban Penculikan Minta Indonesia Dibebaskan dari Pemimpin Pelanggar HAM
Minggu, 11 Februari 2024 - 12:20 WIB
Gusti Allah yang maha baik. Hari ini kami berkumpul di sini, depan istana negara, jumlah kami memang hanya puluhan, tapi kami membawa doa-doa, membawa suara hati yang paling tulus dari ribuan kawan-kawan kami di luar sana.
Gusti Allah yang welas asih, Kami berdiri disini, hanya berkehendak memohon pertolonganmu. Telah panjang perjuangan kami, para ibu-ibu kawan-kawan kami yang dihilangkan.
Kami berupaya tidak akan pernah hilang harapan, tapi sesungguhnya, perjuangan ini alangkah beratnya. Kami dikhianati berkali-kali oleh pemimpin negeri. Kami dikhianati oleh kawan-kawan kami sendiri.
Kami telah berupaya semampu kami. Kami telah berjuang sekeras kami. Kami telah panjatkan doa tiada henti. Jangan biarkan kami hilang harapan.
Untuk itu, hanya padamu, Sang Pemilik Hidup tempat kami bersandar. Kami hanya dapat memohon kuasamu. Karena kami percaya Engkau Maha Kasih dan Maha Digdaya Segala.
Gusti Allah yang maha baik. Kau tahu kepahitan apa yang paling menusuk kalbu, saat orang yang dicintai hilang, tanpa kepastian hidup atau mati. Para ibu ini telah melewati puluhan ribuan malam yang letih dan sendirian.
Satu per satu dari mereka telah meninggalkan kami. Sepanjang hidup mereka, mereka hanya berharap, terus berharap temukanlah anak kami: hidup atau mati. Sayangnya, harapan itu kandas, hingga mereka wafat.
Mereka adalah ibu-ibu kami. Kesakitan mereka adalah kesakitan kami. Doa-doa yang terpanjat siang malam mereka adalah doa kami.
Gusti Allah yang welas asih, Kami berdiri disini, hanya berkehendak memohon pertolonganmu. Telah panjang perjuangan kami, para ibu-ibu kawan-kawan kami yang dihilangkan.
Kami berupaya tidak akan pernah hilang harapan, tapi sesungguhnya, perjuangan ini alangkah beratnya. Kami dikhianati berkali-kali oleh pemimpin negeri. Kami dikhianati oleh kawan-kawan kami sendiri.
Kami telah berupaya semampu kami. Kami telah berjuang sekeras kami. Kami telah panjatkan doa tiada henti. Jangan biarkan kami hilang harapan.
Untuk itu, hanya padamu, Sang Pemilik Hidup tempat kami bersandar. Kami hanya dapat memohon kuasamu. Karena kami percaya Engkau Maha Kasih dan Maha Digdaya Segala.
Gusti Allah yang maha baik. Kau tahu kepahitan apa yang paling menusuk kalbu, saat orang yang dicintai hilang, tanpa kepastian hidup atau mati. Para ibu ini telah melewati puluhan ribuan malam yang letih dan sendirian.
Satu per satu dari mereka telah meninggalkan kami. Sepanjang hidup mereka, mereka hanya berharap, terus berharap temukanlah anak kami: hidup atau mati. Sayangnya, harapan itu kandas, hingga mereka wafat.
Mereka adalah ibu-ibu kami. Kesakitan mereka adalah kesakitan kami. Doa-doa yang terpanjat siang malam mereka adalah doa kami.
(maf)
tulis komentar anda