Sepekan Jelang Pencoblosan, JK: Kita Dukung Aparat Negara Kembali ke Hati Nuraninya
Rabu, 07 Februari 2024 - 14:39 WIB
JAKARTA - Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (JK) menegaskan bahwa pelaksanaan Pemilu 2024 harus dijaga bersama agar menghasilkan pemimpin yang bersih. JK juga mendukung agar seluruh aparat negara kembali ke hati nuraninya.
"Pemilu harus dijaga, karena itulah nanti pada 7 hari lagi kita dukung aparat negara, polisi, tentara, kepala desa agar kembali ke hati nuraninya. Jangan coba-coba mencuri hati nurani rakyat," kata JK di kediamannya di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (7/2/2024).
Hari ini JK bertemu dengan istri dari Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Sinta Nuriyah, dan sejumlah tokoh yang tergabung dalam Gerakan Nurani Bangsa (GNB).
JK mengatakan, dalam pertemuan dengan GNB tersebut, membahas soal pemilu yang bersih dan pemimpin yang bersih agar bisa menentukan nasib bangsa dan negara ke depan.
"Dengan pemilu yang bersih, dapat memilih pemimpin yang bersih. Kalo prosesnya salah, maka pemimpin yang dipilih juga salah. Jadi kita lakukan proses yang bersih untuk sekarang dan masa akan datang. Itu saja upaya kita seminggu lagi," ucap JK.
JK pun menyinggung soal fenomena yang ramai saat ini, yakni akademisi dan guru besar di sejumlah universitas yang menyatakan sikap untuk demokrasi bermartabat. Bagi JK, hal itu adalah suara hati nurani yang mesti dikeluarkan agar pemilu berjalan dengan jujur dan adil.
"Berarti apa yang dikatakannya itu adalah hati nurani, atas nama hati nurani dia, kebenaran dia, dia profesor, masa kita uji profesor," pungkas JK.
"Pemilu harus dijaga, karena itulah nanti pada 7 hari lagi kita dukung aparat negara, polisi, tentara, kepala desa agar kembali ke hati nuraninya. Jangan coba-coba mencuri hati nurani rakyat," kata JK di kediamannya di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (7/2/2024).
Hari ini JK bertemu dengan istri dari Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Sinta Nuriyah, dan sejumlah tokoh yang tergabung dalam Gerakan Nurani Bangsa (GNB).
JK mengatakan, dalam pertemuan dengan GNB tersebut, membahas soal pemilu yang bersih dan pemimpin yang bersih agar bisa menentukan nasib bangsa dan negara ke depan.
"Dengan pemilu yang bersih, dapat memilih pemimpin yang bersih. Kalo prosesnya salah, maka pemimpin yang dipilih juga salah. Jadi kita lakukan proses yang bersih untuk sekarang dan masa akan datang. Itu saja upaya kita seminggu lagi," ucap JK.
JK pun menyinggung soal fenomena yang ramai saat ini, yakni akademisi dan guru besar di sejumlah universitas yang menyatakan sikap untuk demokrasi bermartabat. Bagi JK, hal itu adalah suara hati nurani yang mesti dikeluarkan agar pemilu berjalan dengan jujur dan adil.
"Berarti apa yang dikatakannya itu adalah hati nurani, atas nama hati nurani dia, kebenaran dia, dia profesor, masa kita uji profesor," pungkas JK.
(zik)
Lihat Juga :
tulis komentar anda