AHY: Demokrat Ingin Jadi Bagian dari Solusi Penanganan COVID-19
Rabu, 12 Agustus 2020 - 19:02 WIB
JAKARTA - Pertemuan tertutup antara Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY ) dengan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa telah digelar. Berbagai hal dibahas mereka di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu (12/8/2020).
"Pertemuan kali ini juga membahas berbagai isu kebangsaan, tentu terkait dengan krisis pandemi COVID-19 yang sampai dengan hari ini dunia termasuk Indonesia masih harus berupaya keras untuk bisa menanggulanginya," ujar AHY usai pertemuan itu. (Baca juga: AHY Sambangi Kantor Pusat PPP, Pertemuan Digelar Tertutup)
AHY mengatakan masyarakat harus terus waspada walaupun pemerintah sedang berupaya mencari vaksinnya. Dalam pertemuan itu, AHY mengaku menyampaikan apresiasi segala upaya yang dilakukan pemerintah dalam menanggulangi COVID-19.
"Namun demikian tentu ini bukan hanya masalah dan tanggung jawab pemerintah semata, ini adalah masalah besar bangsa ini. Oleh karena itu, Partai Demokrat juga ingin menjadi bagian dari solusi untuk bisa menangani COVID-19 dan juga sekaligus memulihkan ekonomi yang memang sangat terdampak," tutur AHY.
Lebih lanjut AHY mengungkapkan, kuartal kedua pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi hingga minus 5,32%. "Artinya akan banyak hal yang terdampak termasuk kemiskinan, ketimpangan dan juga masalah pengangguran," katanya.
"Tadi saya berdiskusi dengan beliau (Suharso Monoarfa-red) tentu beliau memiliki otoritas kapasitas sebagai Kepala Bappenas yang juga memiliki perhitungan-perhitungan dan tentunya bisa kita jadikan sebagai referensi bagaimana strategi untuk menghadapi krisis kembar yang sedang dihadapi Indonesia dewasa ini," terang AHY.
Dia menjelaskan Indonesia harus kuat. Dalam pertemuan itu, AHY pun mengaku menyampaikan bahwa dampak pandemi COVID-19 terhadap dunia pendidikan seperti kualitas generasi penerus bangsa akan sangat dipertanyakan.
"Akibat penutupan sekolah sekian bulan kita tidak tahu sampai dengan kapan pendidikan jarak jauh yang tidak bisa dinikmati oleh semuanya karena memang ada keterbatasan dari sisi infrastuktur yang dimiliki oleh keluarga-keluarga yang tidak mampu, maka ini semua harus menjadi perhatian kita semuanya," paparnya.
Hal senada dikatakan oleh Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa. "Tadi kami membahas beberapa agenda politik yang penting, yang kita punya pandangan-pandangan yang sama. Kemudian kita juga membahas tentang situasi terkini yang sedamg dihadapi negara kita dan saling bertukar pendapat, memberikan masukan," ujar Suharso. (Baca juga: PAN Resmi Beri Dukungan, Zulhas Optimistis Gibran Dulang Suara 80%)
Suharso mengaku sangat gembira karena pertemuannya dengan AHY tadi tidak hanya sekadar silaturahmi. "Tapi bertukar gagasan segar dan bagaimana memberikan masukan dan pemikiran yang cerdas dan fresh untuk kepentingan nasional untuk masa yang akan datang," tutupnya.
"Pertemuan kali ini juga membahas berbagai isu kebangsaan, tentu terkait dengan krisis pandemi COVID-19 yang sampai dengan hari ini dunia termasuk Indonesia masih harus berupaya keras untuk bisa menanggulanginya," ujar AHY usai pertemuan itu. (Baca juga: AHY Sambangi Kantor Pusat PPP, Pertemuan Digelar Tertutup)
AHY mengatakan masyarakat harus terus waspada walaupun pemerintah sedang berupaya mencari vaksinnya. Dalam pertemuan itu, AHY mengaku menyampaikan apresiasi segala upaya yang dilakukan pemerintah dalam menanggulangi COVID-19.
"Namun demikian tentu ini bukan hanya masalah dan tanggung jawab pemerintah semata, ini adalah masalah besar bangsa ini. Oleh karena itu, Partai Demokrat juga ingin menjadi bagian dari solusi untuk bisa menangani COVID-19 dan juga sekaligus memulihkan ekonomi yang memang sangat terdampak," tutur AHY.
Lebih lanjut AHY mengungkapkan, kuartal kedua pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi hingga minus 5,32%. "Artinya akan banyak hal yang terdampak termasuk kemiskinan, ketimpangan dan juga masalah pengangguran," katanya.
"Tadi saya berdiskusi dengan beliau (Suharso Monoarfa-red) tentu beliau memiliki otoritas kapasitas sebagai Kepala Bappenas yang juga memiliki perhitungan-perhitungan dan tentunya bisa kita jadikan sebagai referensi bagaimana strategi untuk menghadapi krisis kembar yang sedang dihadapi Indonesia dewasa ini," terang AHY.
Dia menjelaskan Indonesia harus kuat. Dalam pertemuan itu, AHY pun mengaku menyampaikan bahwa dampak pandemi COVID-19 terhadap dunia pendidikan seperti kualitas generasi penerus bangsa akan sangat dipertanyakan.
"Akibat penutupan sekolah sekian bulan kita tidak tahu sampai dengan kapan pendidikan jarak jauh yang tidak bisa dinikmati oleh semuanya karena memang ada keterbatasan dari sisi infrastuktur yang dimiliki oleh keluarga-keluarga yang tidak mampu, maka ini semua harus menjadi perhatian kita semuanya," paparnya.
Hal senada dikatakan oleh Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa. "Tadi kami membahas beberapa agenda politik yang penting, yang kita punya pandangan-pandangan yang sama. Kemudian kita juga membahas tentang situasi terkini yang sedamg dihadapi negara kita dan saling bertukar pendapat, memberikan masukan," ujar Suharso. (Baca juga: PAN Resmi Beri Dukungan, Zulhas Optimistis Gibran Dulang Suara 80%)
Suharso mengaku sangat gembira karena pertemuannya dengan AHY tadi tidak hanya sekadar silaturahmi. "Tapi bertukar gagasan segar dan bagaimana memberikan masukan dan pemikiran yang cerdas dan fresh untuk kepentingan nasional untuk masa yang akan datang," tutupnya.
(kri)
tulis komentar anda