Megawati Ucapkan Selamat kepada NU dan Muhammadiyah Jadi Pemenang Zayed Award 2024

Minggu, 04 Februari 2024 - 22:44 WIB
Basarah mengatakan dirinya bersama Zuhairi Misrawi menyaksikan secara langsung dalam beberapa kali rapat virtual bahkan saat rapat fisik Dewan Juri di Roma, Italia, Desember 2023 lalu, Megawati konsisten memperjuangkan agar kedua lembaga tersebut mendapat Zayed Award.

"Proses menuju pemenang, baik lembaga mau individu melewati sejumlah tahapan dari ratusan calon nominasi hingga mengerucut melalui sejumlah rapat dan diskusi baik secara virtual maupun fisik antarjuri. Ibu Megawati konsisten menyampaikan argumentasi mengapa kedua lembaga keagamaan di Indonesia itu layak sebagai pemenang," papar Basarah.

"Ibu Megawati mengikuti seluruh proses penjurian dan akan ikut memantau seremoni pengumuman pemenang Zayed Award dan akan hadir memberikan sambutan secara virtual melalui zoom pada 5 Februari 2024," lanjut Basarah.

Saat berkunjung ke Roma, Italia, untuk menghadiri rapat dewan juri, Basarah mengutip pernyataan Megawati yang menyebutkan dirinya mendapat kehormatan luar bisa dipilih menjadi juri. Dijelaskannya, ini bukan hanya sebagai orang Indonesia, melainkan juga membawa Indonesia yang selalu menginginkan perdamaian dunia, salah satunya konsisten selalu membela Palestina.

Menurut Duta Besar Indonesia untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi, saat mendampingi di Roma, mengutip pernyataan Sekjen Zayed Award, Mohamed Abdelsalam, bahwa Imam Besar Al Azhar, Ahmad Thayyeb, mengakui peran dan jasa Megawati sehingga meminta Megawati menjadi juri.

"Imam Besar Al Azhar memandang Ibu Megawati Soekarnoputeri sebagai sosok yang berjasa besar dalam memperjuangkan kaum perempuan, memimpin negara besar dengan mayoritas penduduknya Muslim. Sebab itu, Imam Besar Al Azhar menunjuk Ibu Megawati Soekarnoputeri untuk mewakili kalangan Muslim dalam Zayed Award for Human Fraternity," ujar Zuhairi yang akrab disapa Gus Mis.

Untuk diketahui, selain NU dan Muhammadiyah, ZAHF juga memberikan penghargaan kepada ahli bedah jantung dari Mesir yang terkenal di seluruh dunia, Sir Magdi Yacoub. Kemudian juga untuk pemimpin rakyat kecil dari Chili, Suster Nelly Leon Correa.

Zayed Award didirikan pada 4 Februari 2019 sebagai kelanjutan dari pertemuan Imam Besar Al-Azhar Ahmed Al-Thayyeb dengan Paus Fransiskus di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, yang menghasilkan Deklarasi Abu Dhabi yang kemudian disebut dengan Dokumen Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian Dunia dan Hidup Berdampingan. Zayed Award digelar untuk mengapresiasi individu dan entitas yang punya kontribusi besar terhadap kemajuan peradaban.
(cip)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More