Pemilu 2024 Harus Dijadikan Momentum Menguatkan Soliditas dan Persatuan Nasional
Sabtu, 03 Februari 2024 - 21:02 WIB
.
”Kami mendorong agar pemilu dapat berjalan secara transparan, adil, jujur, dan damai. Komitmen ini harus menjadi tanggung jawab bersama baik dari elite politik, penyelenggara maupun masyarakat. Perbedaan pilihan politik tidak boleh menjadikan kita sebagai bangsa menjadi renggang apalagi sampai berkonflik. Kita tidak boleh menggadaikan masa depan bangsa ini demi kepentingan politik sesaat," ungkapnya.
Qodari menuturkan tantangan Pemilu 2024 yang dapat menyebabkan polarisasi dan potensi perpecahan adalah penyebaran hoaks yang begitu masif.
Karena itu, dia menyampaikan dalam menghadapi pemilu harus dilandasi dengan pikiran jernih dan kepala dingin.
“Strategi berbahaya yang bisa menimbulkan ketegangan di masyarakat adalah hoaks. Yang kita khawatirkan adalah dengan hadirnya media sosial produksi hoaks juga sangat masif. Jangan sampai perpecahan di media maya terjadi juga di dunia nyata. Karena itu, kita tidak boleh mudah terpengaruh oleh hoaks apalagi menyebarkannya," ujar Qodari.
Akademisi Danis Tri Saputra mengharapkan demokrasi Indonesia menuju kepada demokrasi yang mapan. Hal itu dapat dicapai dengan menguatkan demokrasi kualitatif yang mampu menjawab persoalan-persoalan dasar yang dihadapi oleh rakyat.
“Mendekati pemilu, peristiwa politik tidak lepas dari upaya politisasi. Isu-isu yang berkembang harus direspons dengan baik dan cerdas agar pemilu dapat berjalan dengan damai, jujur, dan adil," katanya.
Helmy Yahya menambahkan anak muda memiliki posisi yang sangat strategis pada Pemilu 2024. Anak muda sangat dominan dalam DPT yakni sebesar 52 persen.
“Peningkatan kualitas SDM untuk menyongsong Indonesia Emas 2045 sangat penting karena tantangan untuk mengelola bonus demografi. Karena itu Pemilu 2024 harus mampu menjawab tantangan bonus demografi dengan penyiapan SDM unggul dan maju. Apalagi anak muda memiliki peran sentral pada Pemilu 2024," ujarnya.
Lihat Juga: Pilkada 2024, DPD Partai Perindo Bangka Barat Tegak Lurus Dukung Sukirman-Bong Ming Ming
”Kami mendorong agar pemilu dapat berjalan secara transparan, adil, jujur, dan damai. Komitmen ini harus menjadi tanggung jawab bersama baik dari elite politik, penyelenggara maupun masyarakat. Perbedaan pilihan politik tidak boleh menjadikan kita sebagai bangsa menjadi renggang apalagi sampai berkonflik. Kita tidak boleh menggadaikan masa depan bangsa ini demi kepentingan politik sesaat," ungkapnya.
Qodari menuturkan tantangan Pemilu 2024 yang dapat menyebabkan polarisasi dan potensi perpecahan adalah penyebaran hoaks yang begitu masif.
Karena itu, dia menyampaikan dalam menghadapi pemilu harus dilandasi dengan pikiran jernih dan kepala dingin.
“Strategi berbahaya yang bisa menimbulkan ketegangan di masyarakat adalah hoaks. Yang kita khawatirkan adalah dengan hadirnya media sosial produksi hoaks juga sangat masif. Jangan sampai perpecahan di media maya terjadi juga di dunia nyata. Karena itu, kita tidak boleh mudah terpengaruh oleh hoaks apalagi menyebarkannya," ujar Qodari.
Akademisi Danis Tri Saputra mengharapkan demokrasi Indonesia menuju kepada demokrasi yang mapan. Hal itu dapat dicapai dengan menguatkan demokrasi kualitatif yang mampu menjawab persoalan-persoalan dasar yang dihadapi oleh rakyat.
“Mendekati pemilu, peristiwa politik tidak lepas dari upaya politisasi. Isu-isu yang berkembang harus direspons dengan baik dan cerdas agar pemilu dapat berjalan dengan damai, jujur, dan adil," katanya.
Helmy Yahya menambahkan anak muda memiliki posisi yang sangat strategis pada Pemilu 2024. Anak muda sangat dominan dalam DPT yakni sebesar 52 persen.
“Peningkatan kualitas SDM untuk menyongsong Indonesia Emas 2045 sangat penting karena tantangan untuk mengelola bonus demografi. Karena itu Pemilu 2024 harus mampu menjawab tantangan bonus demografi dengan penyiapan SDM unggul dan maju. Apalagi anak muda memiliki peran sentral pada Pemilu 2024," ujarnya.
Lihat Juga: Pilkada 2024, DPD Partai Perindo Bangka Barat Tegak Lurus Dukung Sukirman-Bong Ming Ming
(jon)
tulis komentar anda