Pemilu 2024 Harus Dijadikan Momentum Menguatkan Soliditas dan Persatuan Nasional
Sabtu, 03 Februari 2024 - 21:02 WIB
JAKARTA - Pemilu 2024 harus menjadi momentum menguatkan soliditas dan persatuan nasional. Pemilu harus diarahkan pada politik yang berkualitas yang jauh dari sentimen sehingga demokrasi dapat berjalan dengan baik, lancar, adil, jujur, dan damai.
Hal ini mengemuka dalam dialog publik bertajuk Pemilu 2024, Tantangan dan Stabilitas Politik, yang digelar Koalisi Rakyat untuk Pemilu Damai (KRPD).
Dialog ini menghadirkan narasumber yakni Akademisi UPN Veteran Jakarta Danis Tri Saputra, Peneliti Indo Barometer Muhammad Qodari, dan presenter senior sekaligus politikus Helmi Yahya.
Ketua Umum KRPD Claudion Kaniga Sare mengatakan, dialog publik ini diadakan untuk membahas tantangan dan hambatan yang muncul dalam Pemilu 2024.
Situasi politik global yang akhir-akhir ini lagi memanas yang dampaknya dapat memengaruhi situasi ekonomi politik dalam negeri.
Karena itu, konsolidasi kekuatan dan persatuan nasional seluruh elemen dan komponen bangsa harus diutamakan untuk mengantisipasi hadirnya ancaman dari luar.
“Situasi Geopolitik kawasan lagi memanas. Belum selesai konflik antara Rusia-Ukraina, kemudian Israel dan Palestina yang turut melibatkan kekuatan global terutama AS dan sekutunya. Juga situasi memanasnya antara Tiongkok dan Taiwan," ujar Claudion, Sabtu (3/2/2024)
Menurut dia, hal-hal ini jika tidak diantisipasi akan berdampak pada stabilitas dalam negeri. Apalagi Indonesia sedang menghadapi momentum politik 2024 yang kemungkinan menyebabkan polarisasi politik seperti yang terjadi pada Pemilu 2024.
Hal ini mengemuka dalam dialog publik bertajuk Pemilu 2024, Tantangan dan Stabilitas Politik, yang digelar Koalisi Rakyat untuk Pemilu Damai (KRPD).
Dialog ini menghadirkan narasumber yakni Akademisi UPN Veteran Jakarta Danis Tri Saputra, Peneliti Indo Barometer Muhammad Qodari, dan presenter senior sekaligus politikus Helmi Yahya.
Ketua Umum KRPD Claudion Kaniga Sare mengatakan, dialog publik ini diadakan untuk membahas tantangan dan hambatan yang muncul dalam Pemilu 2024.
Situasi politik global yang akhir-akhir ini lagi memanas yang dampaknya dapat memengaruhi situasi ekonomi politik dalam negeri.
Karena itu, konsolidasi kekuatan dan persatuan nasional seluruh elemen dan komponen bangsa harus diutamakan untuk mengantisipasi hadirnya ancaman dari luar.
“Situasi Geopolitik kawasan lagi memanas. Belum selesai konflik antara Rusia-Ukraina, kemudian Israel dan Palestina yang turut melibatkan kekuatan global terutama AS dan sekutunya. Juga situasi memanasnya antara Tiongkok dan Taiwan," ujar Claudion, Sabtu (3/2/2024)
Menurut dia, hal-hal ini jika tidak diantisipasi akan berdampak pada stabilitas dalam negeri. Apalagi Indonesia sedang menghadapi momentum politik 2024 yang kemungkinan menyebabkan polarisasi politik seperti yang terjadi pada Pemilu 2024.
Lihat Juga :
tulis komentar anda